Judul: Akuaponik ala Mark Sungkar
Penulis: Mark Sungkar
Penerbit: Agromedia
ISBN: 978-979-006-553-6
Tebal: 108 hlm
Tahun terbit: September 2015
Cetakan: Pertama
Genre: Nonfiksi, Pertanian
Rating: 4/5
Sudah sejak lama saya menaruh minat pada akuaponik, tapi secara khusus belum pernah saya coba sendiri. Biasanya saya hanya melihat-lihat foto akuaponik milik teman-teman atau membaca informasinya dari internet, tapi itu pun masih belum ngeh secara rinci. Saya penghobi aktivitas berkebun dan beternak, sama seperti ayah saya. Mulai dari menanam sayuran dan tabulampot (tanaman buah dalam pot), memelihara ikan dan ayam, sampai membuat pupuk sendiri sudah kami jalani, bahkan sampai sekarang. Biasanya, saya menggunakan media tanah dengan campuran kompos, pupuk kandang dan kombinasi media lainnya untuk bertanam di halaman rumah. Saya juga menggunakan pupuk buatan sendiri yang saya olah dari bahan-bahan alami seperti sayuran, buah-buahan, ikan, limbah udang, kotoran hewan dan lain-lain. Kegiatan hijau ini bagi saya sangat menyenangkan dan selalu saya tulis di blog pribadi saya.
Selain bertanam dengan tanah, saya juga bertanam tanpa tanah di rumah menggunakan sistem hidroponik untuk jenis tanaman tertentu. Misalnya salada dan sayuran lain yang hasilnya lebih optimal jika saya menggunakan hidroponik. Masalahnya, saya ingin sekali mengintegrasikan kolam ikan saya dengan sayuran yang saya tanam, secara saya juga memelihara ikan di rumah. Saya ingin sekali bisa memanfaatkan kombinasi keduanya untuk mendapatkan panen sayuran sekaligus ikan yang sama-sama optimal. Nah, satu-satunya metode yang pas untuk itu adalah akuaponik. Jadi, ketika saya disodorkan buku ini untuk dibaca dan diulas, bak gayung bersambut, saya kegirangan bukan main.
Lalu apa sih akuaponik itu? Di buku Akuaponik ala Mark Sungkar yang langsung ditulis oleh beliau sendiri ini dijelaskan dengan cukup lengkap dan sederhana apa itu akuaponik beserta sejarahnya, sehingga bagi pembaca pemula pun akan dengan mudah mengerti.
“Akuaponik adalah sistem produksi pangan revolusioner dengan membudidayakan ikan dan tanaman secara terpadu. Akuaponik merupakan “perkawinan” antara akuakultur atau budi daya perikanan dengan pertanian sistem hidroponik yang menggunakan prinsip tanam tanpa tanah.” (halaman 10)
Singkatnya, kalau kita menggunakan sistem akuaponik, maka kita bisa menanam sayuran tanpa menggunakan tanah dan memanfaatkan air dan limbah dari kolam ikan kita sebagai pupuk tanaman. Lalu, tanaman tadi secara otomatis ikut membantu air kolam kita menjadi kaya akan zat dan unsur yang dibutuhkan ikan untuk berkembang. Sangat menguntungkan, ya. Lantas bagaimana caranya?
Nah, di buku ini, kita bisa mengetahui jawabannya secara rinci. Dibagi menjadi 8 bahasan utama, Mark Sungkar menjelaskan banyak informasi seputar akuaponik mulai dari prinsip kerjanya, pemilihan ikan dan sayuran untuk akuaponik, model-model akuaponik yang bisa kita buat secara sederhana di rumah, alat-alat yang dibutuhkan, bahkan hingga biaya dan perhitungan aspek bisnisnya bagi yang berminat mengembangkan akuaponik menjadi skala usaha. Buku ini juga memberikan step by step bagaimana merakit sistem akuaponik kita sendiri.
Beberapa keunggulan yang saya nikmati dari buku ini adalah kertasnya yang licin seperti kertas majalah dan juga disertai gambar berwarna-warni, yang terdiri dari berbagai foto akuaponik milik pribadi Mark Sungkar dan juga gambar lainnya terkait materi. Foto-foto sayuran yang subur ini membuat saya semakin termotivasi untuk mencoba akuaponik suatu saat. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan skema rangkaian sistem kolam akuaponik berbagai model yang akan memudahkan pembaca untuk memahami sistem bertanam ini.
Umumnya orang hanya mengenal Mark Sungkar sebagai salah satu aktor dan sutradara kondang saja. Ternyata, lewat buku ini, saya jadi tahu kalau beliau juga seorang petani akuaponik. Tak tanggung-tanggung, Mark Sungkar bahkan belajar dan melakukan riset tentang akuaponik ini sampai ke luar negeri. Jadi apa yang dituliskannya di dalam buku ini bukanlah sebatas teori tanpa praktik, tetap hasil usahanya bertahun-tahun dalam mengaplikasikan sistem akuaponik.
Nah, bagi yang ingin mengenal akuaponik atau mencoba membuatnya di rumah, bolehlah buku Akuaponik ala Mark Sungkar ini dijadikan salah satu referensi. Siapa tahu nantinya akan lahir pengusaha-pengusaha akuaponik baru di Indonesia hehe. Cukup menjanjikan lho ^^
pernah ngebatin buku ini pas lihat di IGnya pak Mark Sungkar, tapi belum sempat ke gramed untuk nyari. Berapa harganya ini vy? Bagus sepertinya nih, tapi belum tentu bisa praktiknya :))
harganya Rp. 69.000 nim. iya, memang bagus isinya. lumayan buat bahan belajar besok-besok kalo mo nyobain akuaponik di rumah. hanim kan punya kolam ikan, bisa tuh separoh permukaan kolam ditanami sayuran 😛