Review Buku Exploits of GerardJudul: Exploits of Gerard
Judul Asli: The Exploits of Brigadier Gerard
Penulis: Sir Arthur Conan Doyle
Alih Bahasa: Rien Chaerani
Penyunting: Muthia Esfand
Penerbit: Visimedia
ISBN: 979-065-180-5
Tebal: 406 hlm
Tahun terbit: Juni 2013
Cetakan: Pertama
Genre: Fiksi Sejarah, Cerpen, Fiksi Petualangan
Rating: 4/5

Kalau biasanya Sir Arthur Conan Doyle lebih dikenal lewat tokoh detektif Sherlock Holmes-nya yang fenomenal, maka lewat buku ini, saya justru baru tahu kalau si masterpiece SH itu juga pernah menciptakan karakter tokoh lain. Yup, namanya Gerard. Lebih tepatnya Brigadir Etienne Gerard, seorang anggota pasukan kavaleri dari Grand Army Napoleon, yang kisah-kisahnya pernah diterbitkan dalam dua buku; The Exploits of Brigadier Gerard (1896) dan The Adventures of Gerard (1903).

Buku Exploits of Gerard yang diterbitkan oleh Visimedia ini merupakan sebuah novel sejarah yang mengisahkan sepak terjang dan petualangan Gerard selama masa-masa emasnya, sebelum akhirnya ia harus menghabiskan masa tuanya di kursi sender sambil mengisahkan cerita-cerita heroiknya dulu. Meskipun namanya memiliki kesamaan dengan salah seorang tentara di era Napoleon yang sebenarnya, tetapi novel ini tidak didasarkan pada kisah nyata itu.

Novel ini terdiri dari delapan kisah yang bisa dikatakan saling menyambung, tetapi dengan latar dan konflik yang berbeda-beda layaknya sketsa kehidupan Gerard selama bertahun-tahun. Diceritakan menggunakan sudut pandang orang pertama, yakni Gerard sebagai naratornya langsung, pembaca akan menemukan dirinya tengah beraksi di perbatasan Prancis lalu berhadapan dengan bangsa Cossack, atau tertangkap di jantung pertahanan Inggris, bahkan melihatnya terdiam di ruang pribadi Napoleon. Di novel ini juga dikisahkan tentang perang demi perang yang dialami Gerard bersama pasukan Hussarnya, aksi penyelamatan teman yang berakhir dramatis, kekonyolan Gerard saat diperdaya orang lain, dan banyak kisah lainnya yang tak kalah seru dan mengaduk perut.

“Karena dengan menghormati aku, kalian menghormati Prancis, sekaligus diri sendiri.” ~Etienne Gerard~

Tokoh kita yang satu ini, si Gerard ini, memiliki karakter yang unik. Ia tampan. Bahkan dengan ketampanannya itu, ia mampu memesona setiap wanita yang berkenalan dengannya. Gerard juga memiliki karakter yang narsis cenderung sedikit angkuh, tetapi ia pemberani dan setia sampai-sampai Napoleon mengaguminya. Yang paling mencolok dari sosok Gerard ini adalah karakternya yang lugu dan lebih membanggakan kemampuan fisik ketimbang strategi. Gerard tak banyak berpikir soal strategi atau perencanaan, melainkan langsung melakukan aksi-aksinya secara spontan, yang kadang-kadang menjerumuskannya pada hal-hal ceroboh. Yah, meskipun ia pemberani, sesekali Gerard juga menampilkan sifat sentimentilnya, yang kalau sudah ketakutan, ia bisa sampai menangis! Haha…karakter yang kocak.

Karakter Gerard ini sebenarnya mengingatkan saya pada karakter A.J. Raffles yang memiliki sedikit kemiripan dalam hal kenarsisannya, mudah bangga pada diri sendiri, dan eksentrik. Dinamika karakter si Gerard itulah yang membuat novel ini semakin menarik dan berwarna. Terkadang kita tertawa dengan humornya, sesekali kesal dengan ke-sok-tahu-an Gerard, dan lebih sering tegang mengikuti konflik yang terjadi pada petualangan Gerard di sarang musuh. Tak ada yang membosankan dari ocehan Gerard.

Di edisi terjemahan ini, saya juga bisa merasakan keindahan gaya bertutur Conan Doyle. Narasi di dalamnya ditulis dengan bahasa yang indah dan cukup ‘nyastra‘. Pembaca akan bisa merasakan kalimat-kalimat atau ungkapan-ungkapan yang ditulis mengandung keindahan, seperti layaknya seorang penyair yang sedang menulis. Misalnya seperti penggambaran latar kejadian, tentang sosok seorang tokoh, atau penggambaran kegagahan Kaisar dan prajurit Prancisnya. Mungkin di edisi asli berbahasa Inggrisnya, kalimat-kalimat itu jauh lebih ‘nyastra‘ lagi barangkali, ya? Yang pasti, saya salut dengan penerjemah dan penyuntingnya. Bahasanya enak dan sangat nyaman dibaca.

Buku ini benar-benar berhasil membuat Arthur Conan Doyle lepas dari karakter detektif SH-nya. Sebuah buku ringan yang berhasil memantik senyum dan tawa saya, persis seperti yang dikatakan oleh The New York Times tentang buku ini, “Salah satu karya ringan dari Conan Doyle yang paling cerdas, penuh semangat, cerdik dan kocak.”

***

Oke, sekian dulu celoteh tentang si Gerard yang kocak ini. Besok kita akan memulai petualangan baru bersama Arsene Lupin!