Judul: Foods that Harm, Foods that Heal
Penulis : The Reader’s Digest Association, Inc
Jumlah halaman: 420 hlm
Penerbit : The Reader’s Digest Association, Inc
Tahun terbit : 2013
ISBN : 978-1-62145-007-8
Genre: Nonfiksi, Kesehatan
Rating: 5/5
Kita mungkin sudah sangat familiar dengan berbagai metode diet penurun berat badan seperti diet rendah lemak, diet karbo, diet vegan, atau metode diet lainnya yang, bisa jadi, Kita pun pernah mengikutinya.
Bagi mereka yang memiliki masalah berat badan berlebih, ragam metode diet ini sungguhlah sangat menggoda. Bahkan, tak jarang dari kita yang bertanya-tanya, “Saya sebaiknya mengikuti diet yang mana ya? Diet karbo atau lemak? Menjadi seorang vegetarian saja atau tidak?” Pertanyaan-pertanyaan seperti itu kerap membingungkan kita.
Umumnya masyarakat masih menganggap bahwa diet makanan hanyalah berkutat pada tujuan penurunan berat badan saja. Padahal, pola makan atau diet makanan juga memberikan andil besar terhadap kondisi penyakit tertentu. Diet yang tepat dapat membantu terapi penyembuhan suatu penyakit.
Kebalikannya, diet yang tidak tepat bisa mengakibatkan seseorang menderita efek samping berupa penyakit lainnya atau defisiensi zat-zat yang dibutuhkan tubuh.
Selain paradigma tentang diet yang kurang tepat, ada banyak persepsi yang tidak pada tempatnya seputar makanan yang acap kali diterima mentah-mentah oleh masyarakat kita.
Contohnya persepsi tentang karbohidrat, bahwa jika Anda menderita obesitas, maka kurangilah karbohidrat semaksimal mungkin. Kalau perlu cukuplah mengonsumsi sayuran, buah dan protein saja. Padahal, tubuh kita juga memerlukan karbohidrat, dan mengonsumsi protein hewani secara berlebihan juga dapat mengganggu fungsi ginjal.
Hanya mengonsumsi sayuran dan buah saja secara asal-asalan tanpa melakukan substitusi fungsi protein hewani secara benar pun kuranglah tepat. Anggapan bahwa semua lemak itu buruk untuk kesehatan, bahwa semua yang manis-manis itu tidak baik untuk gula tubuh, dan bahwa segala sesuatu yang berbentuk sayuran dan buah itu selalu bagus untuk kesehatan adalah pemahaman yang sering membuat masyarakat kita salah kaprah.
Di tengah-tengah anggapan lama seperti itu, buku Foods that Harm, Foods that Heal ini hadir dan mengubah cara pandang kita terhadap makanan dan efeknya pada tubuh.
Dibagi menjadi 3 bagian utama, buku ini menjelaskan tentang apa yang seharusnya kita makan dan bagaimana caranya kita menggunakan bahan makanan untuk mencegah atau menyembuhkan penyakit maupun masalah kesehatan lainnya.
Karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral yang seperti apa yang membahayakan tubuh atau menyembuhkan penyakit dan berdampak positif bagi tubuh? Apakah pestisida dan zat-zat aditif di dalam makanan benar-benar berbahaya? Bagaimana menyimpan, menyiapkan dan memasak bahan makanan yang baik untuk kesehatan? Haruskan kita memilih gaya hidup vegan, gluten-free atau dairy-free? Ini semua adalah sebagian topik yang dibahas di bagian pertama.
Bagian kedua dari buku ini meliputi pembahasan tentang panduan bahan makanan yang membahayakan maupun menyembuhkan. Ditulis sesuai abjad dari A sampai Z, masing-masing bahan dikupas secara rinci tentang kandungannya, bagaimana bahan ini bisa membahayakan dan seperti apa potensi penyembuhannya.
Termasuk juga manfaat dan risiko kesehatannya, cara mengonsumsinya yang tepat seperti apa, tips memilihnya ketika membeli, cara menyimpan dan mengolahnya secara benar bagaimana, serta hal lainnya yang berkaitan dengan bahan tersebut.
Selain itu, di bagian ini juga dijelaskan bagaimana satu jenis bahan bisa saling bertentangan dengan bahan lainnya atau penyakit dan kondisi tertentu.
Contohnya madu, bahwa ternyata madu mengandung kalori yang cukup tinggi, juga tidak cocok untuk bayi. Atau tomat yang dapat mengakibatkan naiknya asam lambung dan tidak cocok untuk pengidap GERD, tetapi sangat baik untuk penyakit jantung dan kanker. Ada lebih dari 170 makanan, mulai dari apel hingga zucini, yang dikupas di bagian ini.
Belum cukup pembaca dibuat terpesona dengan berbagai informasi yang tidak selalu kita jumpai di internet maupun buku-buku kesehatan pada umumnya secara lengkap, di bagian ketiga buku ini dibahas pula tips pencegahan, penyembuhan atau penanganan terhadap berbagai kondisi kesehatan dengan makanan yang kita konsumsi.
Bagian ini juga ditulis berdasarkan abjad A hingga Z lebih dari 100 penyakit dan kondisi yang dimaksud. Misalnya saja gangguan pencernaan lambung. Makanan yang kurang baik adalah yang berminyak dan berlemak, tetapi juga perlu membatasi diri dengan makanan yang mengandung asam, pedas, kafein, alkohol, coklat, cuka dan sejenisnya.
Mengonsumsi makanan dengan porsi kecil tetapi dengan interval sering akan lebih baik dibandingkan makan porsi besar dan banyak.
Selain 3 bagian utama, Foods that Harm, Foods that Heal juga dilengkapi dengan beberapa topik tambahan sebagai fitur spesial di masing-masing bab, termasuk informasi tentang makanan dan kesehatan bagi ibu hamil, menyusui, dan anak-anak.
Selain itu, di bagian akhir buku dilengkapi pula dengan jurnal makanan yang dapat diisi oleh pengguna sebagai media untuk mencatat makanan yang dikonsumsi, gejala yang dialami tubuh, obat yang digunakan, tingkat penyakit, stres maupun energi, juga aktivitas dan observasi kesehatan tubuh. Jurnal ini akan sangat bermanfaat untuk melakukan track terhadap apa yang kita konsumsi sehari-hari yang baik atau buruk bagi tubuh kita pribadi.
Foods that Harm, Foods that Heal yang ada di tangan saya ini disusun oleh Reader’s Digest Association dalam edisi deluxe, bersampul keras dan menggunakan kertas glossy penuh warna dari 420 halamannya. Buku ini saya dapatkan dari event Big Bad Wolf (BBW) Surabaya tahun 2016 lalu.
Saya sangat beruntung bisa mendapatkan buku ini dengan harga yang sangat miring. Buku ini berbahasa Inggris, tetapi cukup mudah dipahami dan nyaman dibaca. Sepertinya belum ada edisi terjemahannya yang Bahasa Indonesia. Meskipun begitu, saya tetap berharap ada edisi terjemahannya nanti sehingga para pembaca di Indonesia dapat merasakan manfaatnya lebih luas.
Membaca buku ini membuat saya teringat pada hikmah yang bisa dipetik dari kebiasaan makan Rasulullah Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam yang lebih dekat dengan istilah Food Balancing, di mana beliau mengonsumsi bervariasi makanan secara berimbang, menyeimbangkan makanan yang satu dengan yang lainnya secara proporsional.
Buku ini pun mengajarkan demikian. Bahwa makanan yang tepat dan berimbang dapat memberikan efek positif bagi tubuh. Bahwa apa yang kita makan akan menentukan sejauh mana kesehatan dan kekuatan fisik tubuh kita.
Dan sebab-musabab datangnya penyakit juga notabene dipengaruhi oleh apa yang masuk ke tubuh kita, tentunya atas izin Allah. Dan apa yang kita makan juga berpotensi sebagai obat bagi kondisi kesehatan kita, pun atas izin Allah.
Mba/Mas… Kasih tips trik biar bisa nulis bagus kayak gitu donk.. hehe
🙂
Betewe makasih reviewnya..