Judul: Prioritas dalam Ilmu, Amal dan Dakwah
Penulis: Syaikh Husain bin ‘Audah al-‘Awaisyah
Judul Asli: Awwaliyyaatul Ilmi wal Amali wad Da’wah
Penerbit: Pustaka Imam Asy-Syafi’i
ISBN: 978-602-8062-00-8
Tebal: 177 hlm
Tahun terbit: 2007
Cetakan: Pertama
Genre: Nonfiksi, Agama Islam, Ibadah, Adab dan Akhlak
Rating: 4/5
Ilmu, amal dan dakwah, manakah yang lebih prioritas bagi seorang muslim? Ilmukah? Dakwahkah? Ataukah amal yang lebih penting? Untuk menjawab pertanyaan ini, Syaikh Husain bin ‘Audah al-‘Awaisyah menuliskan risalahnya dalam satu buku ringkas berjudul Prioritas dalam Ilmu, Amal dan Dakwah, yang dibagi menjadi 20 bab.
Salah satu poin penting yang dibahas buku ini adalah perbandingan porsi antara menuntut ilmu agama yang dibutuhkan untuk melaksanakan ibadah haruslah lebih besar dibandingkan dengan porsi pekerjaan untuk mencari nafkah. Bekerja keras mencari nafkah yang halal untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencegah kita dari meminta-minta juga adalah ibadah, tetapi bukan berarti pekerjaan itu menyita semua waktu kita sehingga lalai melaksanakan shalat, belajar ilmu agama, melakukan ibadah wajib dan sunnah lainnya, atau berdakwah mengajak orang lain kepada yang ma’ruf. Ada satu hadits nabi yang saya baca di buku ini dan sangat bagus nasihatnya, masya Allah ….
“Sesungguhnya Allah subhanahuwata’ala berfirman: ‘Wahai anak Adam, gunakan waktumu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya akan Aku penuhi hatimu dengan kekayaan dan akan Aku cukupi kebutuhanmu. Namun jika engkau tidak melakukan itu, maka akan Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan tapi Aku tidak akan menutupi kebutuhanmu.” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan yang lainnya) – halaman 28
Buku ini juga membahas tentang prioritas seorang muslim dalam menuntut ilmu, yaitu ilmu yang seperti apa yang sebaiknya terlebih dahulu dipelajari, termasuk buku-buku bacaan dan video ceramah yang didengarkan. Dan, sebelum menambah bacaan kita, sebaiknya kita mengamalkan terlebih dahulu ilmu yang kita dapat dari buku yang sudah dibaca atau video yang sudah didengar, karena ilmu tanpa amal ibarat pohon tanpa buah. Artinya, kelak di akhirat, kita akan ditanya apakah ilmu yang kita pelajari sudah kita amalkan atau belum. Jangan sampai kita banyak membaca dan mempelajari ilmu lalu mendakwahkannya tetapi tak satu pun yang kita amalkan.
“Perumpamaan seorang alim yang mengajarkan kebaikan kepada manusia namun ia melupakan dirinya sendiri adalah seperti lilin yang menerangi manusia tetapi ia membakar dirinya sendiri.” (HR. at-Thabrani) – halaman 60
Di akhir zaman ini, betapa banyak perkara yang munkar tetapi dianggap sunnah. Apabila datang segolongan orang untuk memperbaikinya, golongan ini justru dianggap munkar. Salah menjadi benar dan benar menjadi salah. Inilah fitnah yang juga dibahas penulis di buku ini, yang kelak akan muncul apabila ilmu dipelajari bukan karena agama dan dunia (harta) dikejar dengan amal akhirat, sesuai perkiraan nabi shalallahu ‘alaihi wasallam di dalam hadits-hadits beliau.
Selain tema-tema tersebut, ada banyak sekali tema lainnya berkaitan dengan ilmu, amal dan dakwah yang dipaparkan penulis di buku ini, seperti tentang pengaruh doa bagi kehidupan kita, ciri-ciri ilmu yang bermanfaat, kepada siapa seharusnya kita berdakwah terlebih dahulu, dan lain sebagainya. Masya Allah, semuanya menurut saya penting dan bagus sekali, sampai-sampai rasanya saya ingin menyampaikan semuanya di sini. Membaca bukunya secara utuh akan jauh lebih bermanfaat, in sya Allah.
Jujur saja, saat membaca buku ini halaman per halaman, saya jadi lebih banyak merenung. Apa-apa yang disampaikan penulis selalu saja membuat saya tertohok. Sudah berapa banyak ilmu dari buku yang saya baca itu saya amalkan? Sudahkah saya lebih menghindari perkara yang tidak bermanfaat? Apakah semua ilmu yang saya pelajari selama ini nantinya akan menjadi pemberat ke arah surga ataukah justru ke neraka? Ada banyak hal yang perlu saya perbaiki lagi terkait aktivitas ini. Yang jelas, sehabis baca buku ini, saya jadi galau ๐ Iya, galau, dalam artian positif tentunya.
Buku ini sangat bagus. Ukurannya tidak terlalu besar, ketebalannya juga tidak banyak, dan bisa dibaca habis sekali duduk. Sangat direkomendasikan bagi setiap muslim untuk membaca buku Prioritas dalam Ilmu, Amal dan Dakwah ini.
Sekilas info tentang buku dan penulisnya
Buku ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dari edisi aslinya berbahasa Arab dengan judul Awwaliyyaatul Ilmi wal Amali wad Da’wah terbitan Daar Ibnu Hazm, Beirut, tahun 2002. Tidak ada halaman tentang biodata singkat penulisnya di dalam buku ini. Di internet juga saya belum menemukan biografi penulisnya jika saya mencarinya menggunakan tulisan latin, sehingga untuk saat ini saya belum memiliki informasi tentang Syaikh Husain bin ‘Audah al-‘Awaisyah. Buku lainnya yang ditulis oleh penulis adalah ‘Ensiklopedi Fiqih Praktis’, ‘Musibah Terbesar Umat Islam’ dan ‘Dan Berlinanglah Air Mata Takwa’ terbitan Pustaka Imam Asy-Syafi’i, ‘Mutiara Hikmah, Doa & Bacaan Shalat’ terbitan Penerbit Pena, dan lain-lain. Masya Allah, ternyata banyak juga karya Syaikh Husain bin ‘Audah al-‘Awaisyah dari hasil penelusuran saya di Google. Mudah-mudahan suatu saat nanti saya bisa menemukan biodata beliau di salah satu karyanya yang lain.
==========
Dalam rangka pengembangan perpustakaan kami, kami juga membuka divisi usaha berupa toko buku online di Toko Buku Pustaka Hanan. Apabila rekan-rekan sedang mencari buku ini atau buku Islam lainnya, bisa menghubungi kami.
masyaAllah, laa haulaa wa laa quwwata illa billaah…
semoga kita diberikan kekuatan, kesabaran, keikhlasan untuk segera beramal atas apa yg sudah kita pelajari ya vy…
speechless baca ini…
syukran jazakillah khoiron katsiro
Barakallaahu fiik. Iya hanim, aamiin ….
Evy pun baca bukunya galau beratttt. Hiks hiks. Fa jazakillaahu khoir
Keren mbak bukunya, jadi pengen punya ๐ Saya belum pernah baca karangannya Syaikh Husain bin โAudah al-โAwaisyah, tapi pembahasan didalamnya mirip-mirip seperti Fikih Prioritas-nya Yusuf Qardhawi, dan memang bikin galau. Bahkan sekedar lihat daftar isinya saja langsung jleb se-jleb-jleb-nya he he
Moga tahunya kita tentang apa yang disebut dengan prioritas (terutama ilmu, amal, dan dakwah) senantiasa mengantarkan kepada perbaikan dan kebaikan aamiin ๐
he eh mbak, jleb emang ๐ aamiin … mudah-mudahan bisa diamalkan oleh saya juga mbak. aih, galau lagi deh kalo ingat-ingat isinya haha