Esio TrotJudul: Aruk-Aruk
Judul Asli: Esio Trot
Penulis: Roald Dahl
Alih Bahasa: Poppy Damayanti Chusfani
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-979-22-2091-9
Tebal: 72 hlm
Tahun terbit: Januari 2010
Cetakan: Kedua
Genre: Fiksi Anak
Rating: 4/5

Mr. Hoppy sangat menyukai Mrs. Silver, tetangga rumahnya yang berada di lantai bawah. Masalahnya, Mrs. Silver sudah memberikan perhatiannya hanya untuk Alfie, si kura-kura peliharaan kesayangannya, sehingga Mr. Hoppy sulit sekali mendapatkan perhatian wanita itu. Mrs. Silver ingin sekali Alfie tumbuh lebih besar dua kali lipat. Ia akan melakukan apa saja untuk itu, termasuk menjadi pelayan Mr. Hoppy seumur hidupnya kalau Mr. Hoppy berhasil membuat Alfie tumbuh lebih cepat.

Aha! Mr. Hoppy tiba-tiba saja memiliki ide yang sangat cemerlang untuk membuat Alfie tumbuh menjadi kura-kura yang besar. Apa kalian tahu caranya? Idenya melibatnya ratusan kura-kura dari seluruh kota dan sebait kata-kata ajaib. Dan, tunggu! Untuk apa alat penangkap kura-kura itu? Oh, kalian tak akan menyangka apa yang akan dilakukan oleh Mr. Hoppy untuk wanita yang disukainya ….

Ide-ide cerita Roald Dahl memang selalu unik dan seru, termasuk di novel tipis ini. Saking tipisnya, saya berhasil menyelesaikannya dalam waktu tak sampai 1 jam disertai senyum dan tawa. Idenya lucu dan konyol. Lalu apa sih Esio Trot itu? Awalnya saya juga bingung dengan judul novel ini. Belakangan saya baru ngeh, ternyata Esio Trot itu adalah kata ‘Tortoise’ yang ditulis dan dibaca dari belakang. Tortoise. Tort Oise. Esio Trot. Lihat? Makanya, judul terjemahannya menjadi Aruk-Aruk alias Kura-Kura yang juga ditulis dan dibaca terbalik. Hahaha! Ada-ada saja idenya.

Ide tentang kura-kura ini mungkin sedikit ada hubungannya dengan kehidupan Roald Dahl. Saat masih kecil, anak-anaknya memelihara kura-kura di halaman rumah. Pada waktu itu belum ada larangan perdagangan kura-kura di Inggris sehingga setiap orang bebas membeli hewan yang lucu ini. Dan soal alat penangkap kura-kura yang diceritakan di sini, Roald Dahl memang membuatnya, tetapi untuk mengambil benda-benda dari lantai supaya dia tidak harus membungkuk karena punggungnya yang terkena rematik. Kreatif, ya? Ide-ide unik bisa didapatkan dari kehidupan kita sehari-hari.

Meskipun dimasukkan ke dalam genre children fiction dan ceritanya lucu, menurut saya pribadi, anak-anak tetap perlu didampingi oleh orangtua saat membaca novel ini, sebab ide Mr. Hoppy untuk kura-kura Mrs. Silver bisa dikatakan sebagai pembohongan. Tentunya kita tidak ingin anak-anak memiliki ide untuk berbohong juga, ‘kan? Lagipula, kisah percintaan Mr. Hoppy dan Mrs. Silver menurut saya kurang layak untuk dibaca anak-anak walaupun tidak ada unsur kevulgaran di dalamnya.

Tetapi sisi positifnya, anak-anak bisa belajar mencari ide-ide kreatif dan cerdas lewat novel ini. Anak-anak juga bisa mempelajari tentang kura-kura dan cara memeliharanya. Misalnya tentang usia kura-kura, pertumbuhannya yang lambat, makanannya, dan lain-lain. Oleh karena itulah, orangtua diharapkan bisa mendampingi anaknya ketika membaca Esio Trot dan mengupas sisi positif dan negatifnya bersama anak-anak agar mereka bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Bahkan, akan lebih bagus lagi jika orangtua membacakan ceritanya dengan suara lantang (read aloud) atau menceritakan kembali dalam versi anak-anak dengan meminimalisir sisi negatifnya.

Novel ini sudah diadaptasikan juga ke dalam film dengan judul yang sama di tahun 2014 lalu. Mr. Hoppy diperankan oleh Dustin Hoffman, sedangkan Mrs. Silver diperankan oleh Judi Dench. Filmnya lucu seperti novelnya.

Secara keseluruhan, saya suka dengan Esio Trot dan memberinya bintang empat ^^