Judul: Lelaki Tua dan Laut
Judul Asli: The Old Man and the Sea
Penulis: Ernest Hemingway
Penerjemah: Yuni Krsitianingsih P
Penerbit: Serambi
ISBN: 978-602-290-028-3
Tebal: 140 hlm
Tahun terbit: 2015
Cetakan: Pertama (cover baru)
Genre: Fiksi Klasik
Rating: 4/5
Sudah teramat banyak pihak yang memuji novel terakhir Ernest Hemingway semasa hidupnya ini. The Old Man and the Sea, atau yang dalam judul terjemahannya menjadi “Lelaki Tua dan Laut”, merupakan karya terbaik Hemingway sekaligus peraih Hadiah Pulitzer tahun 1953 dan Nobel Sastra tahun 1954.
Lelaki Tua dan Laut menceritakan tentang kisah perjuangan seorang nelayan tua asal Kuba bernama Santiago di tengah laut lepas demi menangkap seekor ikan. Usianya memang sudah tak muda lagi, tapi kemauan keras dan semangatnya tak perlu diragukan. Meskipun tubuhnya tidak sekuat dulu, semangat Santiago yang hebat itu mampu memunculkan tenaga yang luar biasa. Tapi, sudah 84 hari ia melaut, namun Santiago tak kunjung mendapatkan ikan. Ia bahkan sering diolok-olok nelayan lain karena tidak pernah mendapatkan ikan lagi.
Usia adalah penanda waktuku,” kata lelaki tua itu. “Kenapa seorang lelaki tua bangun tidur begitu pagi? Apakah agar dapat memiliki satu hari yang lebih panjang?” (halaman 18)
Beruntung bagi Santiago, seorang anak yang baik hati sering membantunya dan merawatnya. Namanya Manolin. Manolin memang hanya anak yang tinggal di dekat rumahnya, tetapi ia sangat menyayangi Santiago seperti ayah atau kakeknya sendiri. Setiap hari Manolin selalu datang ke gubuk Santiago, menyelimutinya saat tidur, memberinya makanan, dan membantunya menyiapkan perlengkapan melaut. Nah, di hari ke-85, Santiago berencana untuk kembali lagi melaut. Kali ini ia yakin akan mendapatkan ikan. Ia tidak mengizinkan Manolin menemaninya, tetapi Manolin boleh membantunya mempersiapkan umpan, alat pancing dan kebutuhan kapalnya, juga memberikan semangat dan dukungan. Mereka sangat yakin jika di hari ke-85 itu Pak Tua akan berhasil mendapatkan ikan, bahkan ikan yang besar.
Sendirian mengarungi laut di tengah arus Teluk Meksiko yang sunyi dan gelap, Santiago berangkat dengan kapal kecilnya. Makan seadanya dan istirahat seadanya. Ia terus menunggu seekor ikan besar memakan umpannya. Seekor ikan marlin yang sangat besar ternyata berhasil terkecoh dengan umpan Pak Tua. Sayangnya, ikan itu ternyata teramat besar dan Santiago tidak sanggup menarik ikan itu. Marlin raksasa itu mulai menyeret kapal Santiago ke arah yang lebih jauh, tempat di mana hiu-hiu berada. Santiago harus mengerahkan seluruh tenaganya untuk menaklukkan ikan tersebut. Entah sudah berapa hari berlalu, ia masih tarik ulur dengan ikan itu. Akankah Santiago berhasil membawa ikan besar itu pulang? Petualangannya di laut membawanya ke pertarungan sengit bersama hiu-hiu, luka demi luka, dan perjuangan antara hidup dan mati.
“Aku seharusnya tidak memikirkan omong kosong, pikirnya. Keberuntungan bisa datang dalam banyak bentuk dan siapa yang bisa mengenalinya? Aku akan mengambilnya dalam bentuk apa pun dan bakal kubayar berapa pun yang mereka minta. Seandainya saja aku dapat melihat pijar-pijar cahaya lampu, dia membatin. Aku mengharapkan terlalu banyak hal. Namun, itulah yang kuinginkan saat ini.” (halaman 120)
Novel ini menurut saya sangat bagus. Meski tema ceritanya sederhana, tetapi “Lelaki Tua dan Laut” dikisahkan dengan sangat detail. Pembaca akan bisa merasakan suasana di tengah laut dan sekeras apa perjuangan Santiago saat melaut. Terjemahan versi Serambi ini juga cukup baik. Mungkin versi bahasa aslinya, bahasa Inggris, akan terasa lebih indah, ya?
The Old Man and the Sea yang ditulis Hemingway saat tinggal di Kuba ini banyak terinspirasi dari realita di sekelilingnya. Hobinya berlayar dan memancing ikan bersama yacht-nya yang bernama Pilar cukup membantunya saat menuliskan suasana dermaga, laut dan kegiatan memancing Santiago. Karakter Santiago sendiri pun dipercaya oleh banyak kritikus sastra terinspirasi oleh sosok seorang nelayan Kuba bernama Gregorio Fuentes, yang kemudian bekerja sebagai pengurus kapal di Pilar.
Kisah Pak Tua yang ditulis oleh Ernest Hemingway ini mengajarkan kepada kita, bahwa dalam hidup, kita memang harus terus berjuang dan berusaha semampu kita, juga tidak mudah menyerah dan putus asa, sebab kita tidak akan tahu sampai di usaha ke berapa Tuhan akan mengabulkan harapan kita. Dan terkadang, setelah kita melakukan usaha semaksimal yang kita mampu dan usaha itu menurut kita hampir saja berhasil, bisa saja hasil akhirnya ternyata tidak selalu sesuai dengan harapan kita. Di sinilah dibutuhkan kelapangan hati dan keikhlasan menerima. Tuhan selalu memiliki cara-Nya tersendiri untuk pilihan terbaik bagi hamba-hamba-Nya.
Saya udah pernah baca sekilas yang terjemahan Sapardi Djoko Damono. Bukunya tipis tapi bahasanya dalam banget. Alhasil saya gak selesai bacanya. haha..
Btw, salam kenal ya. Saya jg baru mulai bikin blog tentang buku nih. Sayang udah baca macem-macem tapi disimpan buat sendiri aja. Kapan-kapan mampir ya 🙂
—
resonansibuku.blogspot.com
Yang terjemahan Sapardi terbitan mana? Ini penerjemahnya Yuni Krsitianingsih P. Bacanya enak sih, mudah dipahami. Mungkin yang terjemahan Sapardi bener-bener sesuai aslinya kali ya, nyastra gitu?
Btw, salam kenal. senang bisa nambah teman sesama penyuka buku. Mampir ke BBI, komunitas Blogger Buku Indonesia. Webnya blogbukuindonesia.com. Rame lho teman-teman pembaca dan peresensi buku di sana ^^
Pingin baca yang terjemahannya Sapardi Djoko Damono
Saya ada mbak softcopynya
Boleh minta kah, Kak?
aqidhanm@gmail.com
Terima kasih sebelumnya
Lupa terbitan mananya. Boleh minjem dari adek soalnya. haha..
Iya, bahasanya emang rada nyastra gitu sih. Atau emang sayanya yang susah paham kali ya 😀
Iya, salam kenal juga. Iseng googling tentang resensi buku, ternyata emang banyak juga ya. Klo di dunia nyata jarang nemu soalnya. hehe..
mau dong di scan nin buku itu,,, aku belum punya…
ernest hemingway….sastrawan yg selalu membuat kita terharu dengan tulisannya…the old man and the sea…sdh pernah baca bukunya yang terbitan lama bgt…msh dlam terjemahan aslinya..
dimana ya bisa dapat novel lelaki tua dan laut… pengen banget… aku ada yang bahasa inggrisnya..
Salam kenal, saya juga suka sastra klasik.
Kunjungi blog saya ya, isinya tentang seluk beluk buku dan dunia penerbitan.
Terima kasih
salam kenal juga. terima kasih sudah berkunjung. blognya bagus sekali, isinya sangat bermanfaat. bakal sering-sering mampir sana ^^
kalo mau cari novel bahasa aslinya dimana ya kira2?
Di perpustakaan sekolah saya ada bukunya, bahasanya juga mudah dipahami tapi saya engga ingat penerbitnya