Judul: Hanamaru’s Kitchen
Penulis: Nishimura Tomoko
Judul Asli: Hanamaru de Kitchen
Alih Bahasa: Widya Anggaraeni Winarya
Penerbit: M&C! PT Gramedia
ISBN: 978-979-22-5767-0
Tebal: 272 hlm
Dimensi: 11 x 17,5 cm
Tahun terbit: 2005
Cetakan: ke-1
Genre: Komik
Rating: 4/5
Memasak itu menyenangkan. Begitulah yang diyakini Mizusawa Hana, seorang siswi SMP yang bercita-cita menjadi koki yang pandai memasak. Hana suka sekali makanan enak dan ia ingin membuat sesuatu yang enak dari tangannya, tapi Hana bukanlah seseorang yang berbakat memasak atau memiliki keahlian untuk itu sejak kecil. Meskipun demikian, ia tetap belajar dan berusaha, salah satunya dengan mengikuti klub masak.
Suatu hari, Hana ingin mencoba lagi kontes memasak Sasaki Aiko. Tahun lalu ia gagal karena belum bisa mengupas apel dengan benar. Tahun ini, Hana sudah berusaha sekuat tenaganya belajar mengupas apel dan akhirnya dia bisa. Lalu secara tak sengaja, ia pun mau tak mau harus berpasangan dengan Yuuki Kazuya, remaja lelaki yang sangat berbakat dalam dunia masak-memasak, agar bisa memenuhi syarat kontes. Masalahnya, di saat kontes dimulai, mereka bukan diminta mengupas apel, melainkan membuat omelet! Hana kebingungan. Ia belum pernah membuat omelet. Mampukah Hana memenangkan kontes tersebut?
Dengan kemampuan Hana yang hebat dalam cita rasa makanan, serta kemampuan teknik memasak Kazuya yang cukup tinggi, kontes demi kontes yang mereka jalani menjadi semakin menarik dan seru. Bagi Hana, membuat orang lain bahagia saat memakan masakan racikannya adalah sebuah kebahagiaan tersendiri. Banyak kejutan-kejutan yang mereka alami, mulai dari menemukan resep fruit mousse untuk dessert, pasta dingin dengan sayuran musim panas, sampai harus menghadapi seorang chef profesional bernama Sasaki Shin dalam pertandingan memasak final. Akankah mereka berhasil memenangkan pertandingan itu? Dan apakah cita-cita mereka untuk membuka Hanamaru’s kitchen bisa terwujud?
“Yang paling penting adalah “perasaan” untuk membuat makanan yang enak.” (halaman 45)
Membaca komik ini membuat selera makan saya semakin menjadi-jadi. Resep-resep yang disebutkan di dalam buku sangat menggiurkan. Kelebihan komik ini dibandingkan komik pada umumnya ada pada lampiran-lampiran yang informatif. Di bagian depan, pembaca bisa mencoba langsung resep-resep yang diberikan dalam bentuk halaman berwarna. Selain itu, dalam setiap ceritanya tak jarang diselipkan juga tips sederhana seputar memasak. Di bagian akhir, pembaca disuguhkan berbagai tips dan informasi seputar masakan dan menu makanan sehari-hari, seperti food wrapping, membuat bekal makan siang, dan sebagainya, yang tentu saja sederhana dan mudah diikuti.
Yang saya suka dari komik ini selain banyak informasi yang bermanfaat, isinya benar-benar tentang masak-memasak dan kuliner. Meskipun komik ini termasuk komik remaja, tetapi kisah pacaran hampir tidak ada. Itu yang saya suka, sebab bisa untuk segala usia. Tapi meski demikian, yang namanya komik biasanya tetap diselipkan cerita romantisnya, dan itu saya temukan di bagian akhir cerita. Ya, tetap ada adegan romantisnya, tapi tidak berlebihan. Jadi komik ini bisa dikatakan benar-benar fokus pada dunia kuliner dan hal-hal mengasyikkan lainnya tentang memasak.
Dulu saya tertarik dengan komik ini karena membaca ulasan mbak Muthia Esfand di blognya tentang Hanamaru’s Kitchen. Dan ternyata saya tidak salah beli. Komik ringan ini memang mengasyikkan dan mengajarkan pada kita bahwa lewat memasak makanan, kita bisa menularkan kebahagiaan pada banyak orang tanpa pandang usia.
Bagi mereka yang kurang suka belajar memasak lewat buku-buku resep umumnya, komik ini bisa menjadi salah satu referensi yang menyenangkan. Bahkan, anak SMP pun bisa mencobanya sendiri di rumah.