becauseofwinndixieJudul: Karena Winn-Dixie
Penulis: Kate DiCamillo
Judul Asli: Because of Winn-Dixie
Alih Bahasa: Diniarty Pandia
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 979-22-1064-4
Tebal: 176 hlm
Dimensi: 20 cm
Tahun terbit: 2004
Cetakan: ke-1
Genre: Fiksi Anak
Rating: 5/5

Because of Winn-Dixie merupakan sebuah novel anak pemenang Newbery Honor tahun 2000, pemenang Josette Frank Award tahun 2000, juga Mark Twain Award tahun 2003. Banyaknya penghargaan yang disabet oleh buku ini memang bukanlah isapan jempol belaka. Novel ini memang benar-benar luar biasa. Bahkan, berdasarkan poling online tahun 2007 yang dilakukan oleh National Education Association, buku ini disebut sebagai “Teachers’ Top 100 Books for Children.” Novel ini juga telah diadaptasi ke sebuah film keluarga tahun 2005, yang diproduksi oleh Walden Media dan Twentieth Century Fox. Mengapa novel ini begitu luar biasa?

Semua itu dimulai dari kisah Opal dan anjingnya Winn-Dixie yang telah menginspirasi banyak orang. India Opal Buloni adalah anak perempuan berusia sepuluh tahun dari seorang pendeta. Sejak kecil, Opal sudah ditinggalkan ibunya entah ke mana. Suatu hari, ia sedang berada di sebuah toserba, tetapi ia pulang malah membawa seekor anjing. Anjing itu kotor sekali dan kurus, dan ia mengacau di toserba itu. Opal membawanya pulang karena pemilik toserba itu ingin memasukkan anjing tersebut ke tempat penampungan anjing. Opal menyelamatkannya, sebab anjing itu suka tersenyum dan menunjukkan gigi-giginya pada Opal. Opal memberinya nama Winn-Dixie, sama seperti nama toserba itu.

Pertemuannya dengan Winn-Dixie ternyata membawanya pada keajaiban demi keajaiban. Sebelumnya Opal tidak memiliki seorang pun teman. Ia sering merasa sendirian sejak pindah ke Florida, tapi Winn-Dixie mengubah itu semua. Winn-Dixie dengan cepat telah membuat para jemaat gereja suka padanya karena telah berhasil menangkap tikus yang selama ini sering mengganggu mereka.

Opal juga akhirnya bisa berteman dengan Miss Franny Block, pemilik perpustakaan Herman W. Block Memorial di daerahnya, dan kini mereka saling berbagi banyak cerita. Ia juga bisa berteman dengan si muka kusut Amanda Wilkinson yang suka meminjam buku di tempat Miss Franny dan selalu ketus pada Opal sebelum mereka berteman.

Di lain hari, Opal mendapatkan pekerjaan sampingan di Toko Binatang Gertrude untuk menyapu dan membersihkan toko karena ingin membeli kalung untuk Winn-Dixie. Ia berkenalan dengan penjaganya yang memiliki keterbelakangan mental bernama Otis. Ia mantan narapidana. Otis suka sekali menyanyi diiringi petikan gitar. Setiap Otis menyanyi, semua hewan akan diam dan tenang. Di toko ini pula, Opal akhirnya berteman dengan Sweetie Pie yang mengundangnya ke pesta ulang tahun. Ini adalah kali pertama Opal diundang ke pesta!

Keajaiban Winn-Dixie belum selesai sampai di situ. Suatu hari, Winn-Dixie masuk ke halaman sebuah rumah yang dikenal anak-anak jahil seperti Dunlap dan Stevie sebagai rumah penyihir, sebab rumahnya sangat gelap dan ditutupi banyak tumbuhan dan semak. Tapi, akhirnya Opal berteman juga dengan pemiliknya, Gloria Dump, saat akan mengambil anjingnya. Gloria adalah wanita yang sangat baik dan ia banyak sekali memberi nasihat pada Opal. Mereka juga saling berbagi cerita bersama, tentang keluarga Gloria, tentang kesedihannya, tentang masa lalunya.

“Kau tidak selalu bisa menilai orang dari hal-hal yang pernah mereka lakukan. Kau harus menilai orang dari apa yang mereka lakukan sekarang.” (halaman 95)

Berkat Winn-Dixie pula, Opal kemudian berani bertanya tentang ibunya kepada ayahnya. Ia lalu mencatat 10 hal yang ada pada ibunya. Meskipun sedih karena tidak pernah bisa bertemu ibunya, hari-hari Opal selanjutnya menjadi semakin menyenangkan. Ia sekarang memiliki pekerjan dan banyak teman. Semua itu karena Winn-Dixie.

Suatu ketika, ia dan Gloria Dump merencanakan sebuah pesta. Semua orang yang dikenal Opal diundang. Sayangnya, saat pesta itu akan berlangsung, hujan badai turun. Winn-Dixie yang memiliki trauma pada hujan tadai menghilang! Opal dan ayahnya telah mencari ke setiap tempat, tapi Winn-Dixie tidak ditemukan. Bagaimana nasib Winn-Dixie? Apakah mereka berhasil menemukannya? Bagaimana, sih, pertemuan-pertemuan ajaib itu terjadi?

“Tidak mungkin kau bisa menahan sesuatu yang ingin pergi, kau mengerti? Kau hanya bisa menyayangi apa yang kaumiliki selama kau memilikinya.” (halaman 154)

Lagi-lagi Kate DiCamillo berhasil membuat sebuah karya yang ‘membahagiakan’. Yup, saya bahagia usai membaca novel ini. Hampir mirip seperti gaya berceritanya di novel “The Miraculous Journey of Edward Tulane“, menyenangkan dan mengasyikkan. Ceritanya begitu mengalir, begitu jujur dan sederhana. Bahasanya juga tidak kaku, enak sekali dibaca. Saya rasa jika anak-anak membacanya tidak akan mengalami kesulitan saat memahami kisah ini. Novel anak ini benar-benar luar biasa.

Selain enak dibaca, novel ini juga banyak sekali mengandung nilai-nilai moral. Kate ingin menunjukkan bahwa dengan sebuah ketulusan, kita bisa menyentuh hati orang lain, membantunya keluar dari kesedihan, dan membuatnya bahagia. Semua itu kebaikan juga, ‘kan? Jika kita menanam kebaikan, maka kebaikan pula yang akan kita tuai. Bukankah menyenangkan bila dikelilingi oleh orang-orang baik dan bersahabat seakan satu keluarga?

Jika Anda memiliki anak, buku ini agaknya sangat bagus dibaca bersama anak-anak, sarat makna dan pelajaran moral.