the little princeJudul: The Little Prince – Pangeran Kecil
Penulis: Antoine de Saint-Exupéry
Judul Asli: Le Petit Prince (Prancis), The Little Prince (Inggris)
Alih Bahasa: Listiana Srisanti
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 979-22–0469-5
Tebal: 112 hlm
Dimensi: 20 cm
Tahun terbit: September, 2003
Cetakan: ke 4
Genre: Fiksi Klasik
Rating: 5/5

Menjadi dewasa adalah mutlak. Manusia tak bisa kembali ke masa kanak-kanaknya. Tetapi, menjadi dewasa dan selalu berpikir kompleks, pelik, dan serius bukanlah sesuatu yang bisa kita jadikan kebiasaan terus-menerus. Sesekali kita perlu memelihara sifat kekanakan kita dan berpikir seperti saat kita masih anak-anak, apa adanya.

The Little Prince adalah fabel klasik dari Prancis yang tak lekang oleh zaman tentang makna hidup dan sifat dasar manusia. Buku dengan judul asli Le Petit Prince ini mampu melintasi batas usia, budaya, dan bangsa sehingga banyak diterjemahkan ke berbagai bahasa. Kisahnya memang unik dan ajaib, sebab Pangeran Kecil ini mampu mengubah cara pandang orang dewasa terhadap banyak hal dan, mungkin juga Anda termasuk salah satunya.

Kisah ini dimulai dari terdamparnya seorang pilot di salah satu gurun pasir di bumi. Saat ia sedang memperbaiki pesawatnya, muncul seorang anak kecil—yang entah dari mana asalnya—memintanya untuk menggambarkan seekor biri-biri. Si pilot, yang setelah menolak beberapa kali, akhirnya menggambarkan seekor biri-biri, tetapi anak kecil itu menolaknya berulang-ulang karena biri-birinya tidak cocok. Pilot tersebut tak kehabisan ide. Ia lalu menggambar sebuah kotak dan berkata, “Ini kotaknya. Biri-biri yang kau inginkan ada di dalamnya.” Tak disangka, anak kecil itu menyukainya. Inilah awal mula perkenalan sang pilot dengan pangeran kecil—begitu ia menyebut anak itu.

potret pangeran kecil

potret pangeran kecil

Pangeran kecil berasal dari sebuah planet yang sangat kecil, tak lebih besar dari sebuah rumah. Di planetnya, ia memiliki sekuntum pohon bunga mawar dan 3 gunung merapi; 2 aktif dan 1 tidak aktif lagi. Setiap pagi setelah ia selesai mengurus dirinya sendiri, ia mulai mengurus planetnya; membersihkan gunung merapinya, menyirami mawar dan mencabuti bibit-bibit Baobab agar pohon itu tidak tumbuh besar dan menelan planetnya yang kecil.

ilustrasi planet pangeran kecil

ilustrasi planet pangeran kecil

Suatu ketika, pangeran kecil meninggalkan planet kesayangannya untuk melakukan perjalanan ke beberapa planet lainnya. Di planet pertama ia bertemu seorang raja yang ingin dipatuhi secara absolut. Di planet ini, ia belajar banyak hal tentang kekuasaan dan kepatuhan. Raja itu berkata,

“…Kita harus menuntut dari seseorang apa yang bisa diberikan oleh orang itu,” sang raja melanjutkan. “Kekuasaan, yang utama, bersandar pada sesuatu yang masuk akal. Jika kau memerintahkan rakyatmu pergi melempar diri ke laut, akan terjadi revolusi. Aku punya hak menuntut kepatuhan karena perintah-perintahku masuk akal.” (halaman 47)

Di planet kedua ia bertemu dengan orang yang sangat angkuh, yang ingin selalu dipuji, lalu perjalanannya berlanjut ke planet ketiga yang dihuni oleh seorang peminum. Planet berikutnya dihuni oleh seorang pengusaha yang sangat sibuk dan serius menghitung bintang-bintang, yang bahkan tidak dimilikinya. Perjalanan pangeran kecil terus berlanjut ke planet kelima yang dihuni oleh seorang penyulut lampu dan planet keenam yang dihuni oleh seorang geografer. Di tiap-tiap planet, pangeran kecil belajar banyak hal, yang membuatnya berkesimpulan bahwa orang dewasa itu memang aneh, sungguh aneh.

Lalu tibalah pangeran kecil di planet terakhir, yaitu Bumi. Di bumi, ia banyak sekali mendapatkan pelajaran tentang makna keberadaannya, keberadaan planetnya, juga tentang hidup ini. Ia jatuh di padang pasir dan merasa heran betapa besarnya planet itu. Bumi adalah tempat yang luar biasa. Ia lalu bertemu dengan seekor ular, gunung yang besar, sekumpulan mawar, dan berhasil menjinakkan rubah.

“Bagiku, kau sekarang hanyalah seorang anak laki-laki kecil, sama seperti seratus ribu anak laki-laki lainnya. Dan aku tak membutuhkanmu. Dan kau juga tak membutuhkan aku. Aku hanyalah seekor rubah seperti seratus ribu rubah lainnya. Tetapi jika kau menjinakkanku, kita akan saling membutuhkan. Bagiku, kau akan unik di dunia ini. Bagimu, aku akan unik di dunia ini.” (halaman 79)

Setelah ia melewati banyak hal dan bertemu beberapa orang, akhirnya pangeran kecil tiba di tempat sang pilot terdampar tadi, lalu cerita-cerita tentang dirinya itu pun mengalir. Mereka kini bersahabat. Bagaimana nasib mereka di tengah gurun pasir itu? Tanpa air, tanpa makanan. Apakah pangeran kecil berhasil pulang ke planet yang dirindukannya?

Saat awal membaca novel ini, saya cukup menikmati kisahnya. Tetapi ketika tiba di tengah-tengah bagian buku, saya cukup bingung. Apakah ini teka-teki? Apa makna di balik kisah ini? Apa yang harus saya lakukan? Mengulang kembali membacanya dari awal atau menyelesaikannya? Itulah satu kesalahan saya, bahwa saya membaca buku ini dengan cara orang dewasa membaca: berpikir rumit. Padahal di awal kisah, telah banyak sekali sindiran tentang orang dewasa, bahwa orang dewasa hanya mengerti angka-angka, bahwa orang dewasa selalu memerlukan penjelasan.

“Orang-orang dewasa tak pernah memahami sesuatu seperti apa adanya, dan sungguh melelahkan bagi anak-anak kalau selalu harus memberi penjelasan kepada mereka.” (halaman 12-13)

Saya akhirnya mencoba melanjutkan membaca buku ini apa adanya. Dan tebak, saya benar-benar menikmati perjalanan pangeran kecil. Bahkan, ketika saya melepaskan semua beban pikiran saat membaca novel ini, saat saya tidak berpikir rumit, saya akhirnya mampu menangkap makna-makna mendalam yang terselip di dalamnya, hingga jadilah tulisan ini.

“Kau hanya bisa melihat jelas dengan hatimu. Hal yang penting tak terlihat oleh mata.” (halaman 23)

Novel ini disertai ilustrasi-ilustrasi cantik yang digambar sendiri oleh penulisnya. Cara penulis bertutur dan berkisah juga sangat nikmat, seperti laiknya membaca buku-buku anak umumnya, sederhana. Meskipun buku ini dikenal sebagai bacaan anak-anak, tetapi isinya mengandung makna yang mendalam tentang hidup dan sifat manusia. Membacanya untuk yang kesekian kalinya tak pernah membosankan, justru memberikan lebih banyak informasi dan hikmah. Saya suka sekali buku ini dan mungkin Anda juga patut mencoba membacanya ^^

Sekilas Tentang Penulis dan Karyanya

Antoine-Marie-Roger de Saint-Exupéry lahir di Lyon, Perancis, 29 Juni 1900. Dia hilang dalam penerbangan di Mediterania pada 31 Juli 1944 di usia 44 tahun. Exupéry adalah seorang pilot dan penulis berkebangsaan Prancis. Beberapa karyanya yang terkenal adalah Night Flight (1931), kisah bertahan hidupnya di Wind, Sand and Stars (Terre des Hommes, 1939), Le Petite Prince (1943), Letter to a Hostage (1944), The Wisdom of the Sands (1948), dll.

Le Petit Prince (Pangeran Kecil) diterbitkan pada tahun 1943 dan telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 180 bahasa serta berhasil terjual lebih dari 80 juta eksemplar. Novel ini ditulis Exupéry dalam masa pengasingan pada masa perang dan dibayangi situasi krisis di negara asalnya. Menurut sebagian yang akrab dengan kehidupan dan kematian Exupéry, novel ini dianggap sebagai sepotong otobiografi.