Judul: Junie B. Jones and Her Big Fat Mouth
Penulis: Barbara Park
Penerbit: Random House
ISBN: 9780679844075
Tebal: 74 halaman
Tahun terbit: 1993
Bahasa: Inggris
Genre: Fiksi Anak
Rating: 3/5

Hari Senin adalah Job Day di sekolah Junie B. Jones. Anak-anak diwajibkan memakai pakaian atau kostum profesi sesuai cita-cita yang ingin digelutinya ketika besar nanti.

Menjelang hari H, anak-anak ruangan sembilan, kelasnya Junie B., sudah mulai heboh membicarakan profesinya masing-masing. Malangnya Junie B., dia belum memiliki gambaran kalau besar nanti mau jadi apa.

Salah satu temannya, Roger, ingin menjadi sipir penjara dengan kunci-kunci yang begitu banyak. Junie B. pun ikut-ikutan ingin jadi penjaga penjara.

Temannya yang lain, William, ingin menjadi superhero. Tebak apa? Junie B. tak ingin ketinggalan mau jadi superhero juga. Teman-temannya kemudian mengolok-olok Junie B. karena ikut-ikutan. Sudah tentulah, ya, bukan Junie B. namanya kalau dia mengalah.

“I am just being one job!” I said very angry. “It’s a special kind of job where you paint and you unlock stuff and you save people! So there! Ha-ha on you!”

(halaman 25-26)

Kostum apa yang akan ia pakai nanti di hari Senin? Junie B. Jones ingin jadi pelukis, penjaga kunci, dan menyelamatkan orang-orang, semua dalam satu pekerjaan. Hmmm … Kira-kira pekerjaan apa yaaa itu?

Seri ketiga ini mengangkat tema profesi bagi anak. Biasanya anak-anak memiliki daya imajinasi yang sangat tinggi. Profesi yang dilihatnya di televisi atau lingkungannya akan dengan sangat mudah diserap dan ditiru.

Iya, kalau yang ia lihat profesi seperti dokter, polisi, guru dan sejenisnya. Bagaimana pula dengan acara-acara televisi yang berbau fantasi seperti superhero, bisa terbang, menolong orang, dan semacamnya, cenderung lebih mudah lagi untuk ditiru anak.

Makanya tak heran kita sering melihat anak-anak yang punya cita-cita ingin menjadi Superman, Micky Mouse, Batman, dan lain-lain karena begitu kagumnya mereka terhadap karakter-karakter tersebut. Ini tentunya butuh kontrol orangtua dan guru untuk memberikan pemahaman yang baik.

Seperti seri-seri sebelumnya, di seri ini pun saya menemukan banyak istilah-istilah kasar dan tidak sopan bagi anak-anak, yang menurut saya ini menjadi satu kekurangan. Dan lagi-lagi, saya tidak merekomendasikan ini untuk dibaca oleh anak-anak secara langsung.

Lebih baik diceritakan kembali oleh orangtua sehingga anak-anak tidak perlu membaca atau mengetahui istilah-istilah kasar tersebut. Buku ini lebih cocok dibaca oleh orang dewasa. Atau setidaknya, jika untuk anak-anak, yang usianya sudah bisa membedakan benar dan salah.

Tapi, dilihat dari segi cerita dan penggambaran karakter anak-anak yang polos, yang pada kenyataannya di sekolah sering terjadi hal-hal seperti ini, saya pribadi sangat suka dengan buku ini.

Buku ini menampilkan isu di seputar anak-anak apa adanya. Ceritanya ringan, seru dan kocak membuat saya sesekali geli sekaligus gemas dengan karakter Junie B. Jones. Dan, bagi orangtua, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari serial ini.

Seri lainnya dari Juni B. Jones dapat dibaca di sini.