Utamakan ShalawatJudul: Utamakan Shalawat
Judul Asli: Ash-shalaatu’alaa Rasulullahi shalallahu ‘alaihi wa sallam
Penulis: Syahatah Muhammad Shaqr
Alih Bahasa: Sarwedi M. Amin Hasibuan
Penerbit: Aqwam
ISBN: 978-979-3653-69-3
Tebal: 108 hlm
Tahun terbit: Oktober 2007 / Ramadhan 1428 H
Cetakan: Pertama
Genre: Agama Islam, Ibadah
Rating: 3/5

Ada banyak muslim yang beranggapan bahwa bershalawat kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam hanyalah sebuah masalah ringan yang kadang-kadang dianggap sepele bagi sebagian orang. Ada pula yang bershalawat sebatas mengikuti apa kata orang tanpa mengetahui keutamaan di baliknya. Ada juga yang bershalawat tetapi tata caranya salah, tidak sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Kasus-kasus seperti ini mungkin disebabkan oleh ketidak tahuan atau kurangnya ilmu tentang shalawat. Tapi yang lebih parahnya lagi, ada sebagian dari masyarakat bahkan beranggapan kalau bershalawat kepada nabi artinya nabi membutuhkan doa keselamatan dari umatnya, dan bagaimana beliau akan memberi syafaat kepada umatnya jika beliau saja masih butuh didoakan? Begitulah menurut mereka. Na’udzubillah. Semoga kita terhindar dari perilaku seperti itu.

Untuk alasan itulah, buku Utamakan Shalawat yang ditulis oleh Syahatah Muhammad Shaqr ini diterjemahkan sebagai salah satu upaya untuk memberikan pemahaman yang benar kepada kaum muslimin tentang shalawat kepada nabi. Di dalam al-Qur’an, Allah ‘aza wajalla berfirman, yang artinya:

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” (QS. Al-Ahzab: 59)

Berdasarkan ayat ini dan juga hadits-hadits nabi yang lain, menurut pendapat mayoritas ulama kaum muslimin, hukum bershalawat atas nabi adalah wajib, minimal sekali dalam seumur hidup, baik itu dalam shalat ataupun di luarnya. Di beberapa hadits shahih juga disebutkan bahwa semakin banyak seorang muslim bershalawat, maka semakin besar peluang disebutkan namanya di sisi nabi. Tentu saja makna shalawat yang kita (manusia) lakukan tidaklah sama dengan makna shalawat yang dilakukan oleh Allah Ta’ala dan malaikat-Nya di ayat tersebut. Shalawat yang kita lantunkan merupakan suatu harapan dan permintaan, sedangkan shalawat yang dilakukan Allah Ta’ala merupakan pujian dan pemuliaan Allah terhadap nabi-Nya. Jika Allah Ta’ala dan para malaikat saja bershalawat untuk nabi, mengapa kita enggan bershalawat? Padahal, shalawat kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam memiliki banyak sekali keutamaan.

Selain karena perintah langsung dari Allah Ta’ala, bershalawat merupakan salah satu faktor bagi seorang muslim untuk mendapatkan syafaat nabi di hari kiamat.

Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa bershalawat untukku, atau memohonkan wasilah untukku, maka ia berhak mendapatkan syafaatku pada hari kiamat.” (hadits ini diriwayatkan oleh Al-Jahdhami di dalam kitab Fadhlush-Shalati ‘alan-Nabiyyi Shalallahu ‘alaihi wasallam. Dikatakan shahih oleh Al-Albani) – halaman 46

Syafaat nabi bukanlah sesuatu yang bisa kita anggap remeh-temeh di akhirat nanti. Seperti yang sudah kita ketahui dari buku Dahsyatnya Neraka, bahwa azab neraka Allah sangatlah mengerikan. Teramat mengerikan (semoga kita diselamatkan darinya). Tetapi, dengan syafaat dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, seseorang bisa diselamatkan dari siksa neraka.

Selain itu, bershalawat kepada nabi juga akan dibalas dengan kebaikan yang berlipat oleh Allah ‘aza wajalla bagi yang mengamalkannya. Di dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ahmad dan An-Nasa’i disebutkan:

Abu Thalhah Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa pada suatu pagi, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam terlihat begitu ceria dengan raut wajah yang memancarkan kegembiraan. Lantas para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, pagi ini engkau tampak begitu ceria dan raut muka tuan begitu memancarkan suka cita dan kegembiraan, apa yang sedang terjadi.”

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Tentu, karena baru saja seorang utusan dari Allah datang kepadaku dan berkata, ‘Barangsiapa di antara umatmu yang bershalawat untukmu dengan satu shalawat, Allah akan menuliskan sepuluh kebaikan untuknya dan menghapuskan sepuluh keburukan darinya, serta meninggikan derajatnya hingga sepuluh derajat, dan Allah juga akan membalasnya dengan shalawat (curahan rahmat) yang serupa.'” – halaman 40

Masya Allah … Betapa besarnya keutamaan shalawat itu ya. Buku ini saya peroleh dari bonus bundel buku Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir yang diterbitkan oleh penerbit yang sama, tetapi kita juga bisa membelinya secara terpisah. Alhamdulillah … saya bersyukur sekali mendapatkannya. Buku ini sangat tipis dan ringan, bisa dibaca sekali duduk. Ada 20 keutamaan bershalawat yang dituliskan di dalamnya, yang kesemuanya merupakan kebaikan bagi muslim yang mengamalkannya. Yang saya sebutkan di atas hanyalah dua di antaranya saja. Selain itu, buku ini juga membahas bacaan-bacaan shalawat yang benar sesuai tuntunan nabi, waktu-waktu yang disunnahkan untuk bershalawat kepada nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam, hukum bershalawat selain kepada nabi, dan banyak lagi hal-hal yang berkaitan dengan tema shalawat.

Di masyarakat kita banyak sekali beredar macam-macam shalawat yang tidak shahih atau tidak diajarkan nabi. Namanya kita tidak selalu paham bahasa Arab ya, jadi terkadang kita tidak tahu arti shalawat yang kita baca. Entah itu doa keburukan, semacam mantra, atau shalawat yang maknanya bukan doa keselamatan. Maka dari itu, buku ini akan sangat membantu kita dalam mempelajari shalawat yang benar, in syaa Allah.

“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad, kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad, kamaa barrokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid.”

==========
Dalam rangka pengembangan perpustakaan kami, kami juga membuka divisi usaha berupa toko buku online di Toko Buku Pustaka Hanan. Apabila rekan-rekan sedang mencari buku ini atau buku Islam lainnya, bisa menghubungi kami.