Bebi ….
Oh, Bebi ….
Kami biasa memanggilnya Bebi
Aslinya ya BBI
Dulu dia masih bayi
Sekarang sudah tidak lagi
Bebi sudah balita kini
Sejak dulu aku memang suka buku
Rajin beli buku
Sering baca buku
Sesekali meresensi buku
Tapi … aku minder disebut kutu buku
Tak banyak teman yang nyambung ngobrol denganku
Apalagi membahas tentang buku
Lalu …
Setelah menjadi anggotamu
Aku …
Semakin suka buku
Semakin rajin beli buku
Semakin sering baca buku
Semakin sering meresensi buku
Bertambah genre bacaanku
Setelah bertemu denganmu
Aku …
Kini jadi penimbun buku
Kini jadi pengulas buku
Jadi punya blog buku
Jadi rajin blogwalking di blog buku
Punya banyak teman penggila buku
Kenal banyak penerbit buku
Kenal banyak penulis dan penerjemah buku
Sering dapat buntelan buku
Sering ikutan reading challenge buku
Sering ikutan event yang berkaitan dengan buku
Kenal banyak pedagang buku
Semakin sering hunting buku *ouch*
Telingaku naik saat mendengar obralan buku
Mataku hijau saat melihat diskonan buku
Aku jadi rajin membuka akun fesbukku
Menunggu-nunggu tobuk online upload dagangan buku
Ya ampun … kau pasti heran melihatku
Aku semakin gila buku
Bebi, apakah kamu tahu
Rumahku kini penuh buku
Rumahku kini sudah ada perpustakaan penuh buku
Di mana-mana ada buku
Di ruang keluarga ada banyak rak buku
Sudah tak ada lagi area untuk rak buku tambahan di rumahku
Alhasil, di kamarku ada berkotak-kotak buku
Di ruang lain ada tumpukan kardus berisi buku
Di gudang ada kotak penyimpan buku lamaku
Bebi, tahukah kamu
Banyak yang mengejek hobiku ini, huhuhu
Ada teman yang komplain karena dinding fesbukku isinya buku melulu
Banyak yang mengkritik karena aku beli buku melulu
Banyak yang mengira aku punya banyak doku
Padahal kenyataannya tidak seperti itu
Bebi, kamu ingin tahu?
Walau aku tak punya banyak doku
Tapi aku tetap suka punya banyak buku
Aku bisa menatapi rak bukuku
Memanjang dari sudut sini sampai sudut situ
Inilah salah satu kebahagiaanku
Kau memang tak bisa membeli kebahagiaanmu
Tapi kau bisa membeli buku
Dan buku adalah salah satu kebahagiaanmu
Bebi, semoga setelah mengenalmu
Aku tidak menjadi seratus persen tsundoku
Yang hanya menimbun buku
Tapi tidak membaca buku
Karena ada kejahatan yang lebih buruk dari membakar buku
Yaitu dengan tidak membaca buku
Bebi, empat tahun sudah kini usiamu
Semoga semakin dewasa dirimu
Semakin banyak anggotamu
Semakin kreatif ide-idemu
Semakin tersebar virus baca bukumu
Semakin banyak anak-anak yang suka membaca buku
Semakin ramai perpustakaan dan taman baca di negeriku
Semakin banyak buku berkualitas tersebar di Indonesia-ku
Supaya negeriku semakin cinta dengan buku
Bebi ….
Oh, Bebi ….
Kami biasa memanggilnya Bebi
Aslinya ya BBI
Dulu dia masih bayi
Sekarang sudah tidak lagi
Bebi sudah balita kini
Happy anniversary BBI!
***
Ini adalah syair curahan hati saya buat BBI (Blogger Buku Indonesia) yang sudah memberikan banyak perubahan dalam hidup saya. Kalau mau ditulis dalam bentuk paragraf sebenarnya masih panjang lagi yang mau dijelaskan. Syair di atas (kalau layak disebut syair hahaha) merupakan inti dari yang ingin saya ceritakan. Saya bahagia bisa mengenal teman-teman di BBI yang baik hati, rajin menabung, suka menolong rajin menimbun membaca buku, dan juga senang menulis ulasan buku. Kami bisa memiliki kegilaan yang sama. Di antara sesama orang gila, kita tidak akan merasa gila hahaha *peace*
Terima kasih BBI. Terima kasih teman-teman ^^
*Postingan bareng dalam rangka menyambut anniversay Blogger Buku Indonesia yang keempat.
hohohoho…
syair yang dapat diikutsertakan dalam kompetisi..
siapa tahu hadiahnya perpustakaan, #mimpikale #biarin #kangratis
semoga bbi medan bisa sukses trus ya kak
Bebi tuh ya….kerjaannya bawa-bawa buku ke rumah kita. Bayangkan ada 200an anggota, itu akhirnya jadi penimbun semua…hahaha
isi syairnya mirip curahan hati saya juga… wakwakwak.. (nggak mau susah ya? :))
Wah syairnya keren kak >,< curhatan di dalam syair x)
Setuju sama bagian yg semoga semakin banyak yg suka baca buku, semoga ramai perpustakaan & taman baca, dan semakin banyak buku berkualitas di Indonesia 😀 Syair-nya bagus! 😉
@Bang Epi, hadiahnya perpus? mauuuu haha
@Mas Tezar, aamiin … semoga bisa serame bbi-ers joglosemar dan jabodetabek ya 😀
@Mbak Desty, hahaaaa betulll. bayangin sudah berapa rumah yang diracuni sama si bebi ya 😛
@Mbak Enggar, hihihi tauuuu aja. iyaaa, kemaren lagi ‘malas’ nulis panjang-panjang. jadi tulis apa yang langsung terlintas di kepala. ehhh ga taunya di dua bait pertama itu tau-tau udah samaa aja rimanya. ya udah saya lanjutin aja sampe habis pake model rima sama kwkwkw
@Fikriah, ho oh curhatan haha. makasih ^^
@Mbak Stefani, harapan kita semua mbak. semoga … biar gak sulit lagi dapatin buku bacaan kayak zaman saya dulu. mau beli buku mahal haha.
makasih semua sudah berkunjung 🙂
Waah puisinya kereennn
Aku padamu, mbak. Syairnya juga aku banget 🙂