Teng! Bunyi gong telah dinyalakan ๐ Seperti yang sudah saya jelaskan di postingan sebelumnya, bahwa dalam rangka menyambut hari anniversary Blogger Buku Indonesia (BBI), kami, anggota BBI secara umum mengadakan event Around the Genres in 30 Days. Dan secara khusus, di tanggal 1-13 April ini, grup genre Childlit dan Young Adult mengadakan event 13 Days Reading Children & Young Adult’s Literature + Giveaway Hop. Apa itu? Oke, berikut ini penjelasannya masing-masing. Mari kita semarakkan anniversary BBI tahun ini.
13 Days Reading Children & Young Adult’s Literature
Yaitu tantangan bagi siapa saja untuk membaca novel bergenre anak (rentang usia 0-11 tahun) atau young adult (rentang usia 12-18 tahun) selama tanggal 1-13 April 2015.
Rules:
- Tantangan membaca ini terbuka untuk siapapun yang berdomisili di Indonesia. Blogger ataupun non-blogger. Memiliki akun Goodreads maupun tidak.
- Mendaftarkan diri di formulir berikut ini.
Apabila kesulitan mengisi form di atas, bisa langsung membuka link berikut ini http://goo.gl/forms/rEXKeHP8uu
- Dalam 13 hari ke depan (1-13 April 2015) membaca novel-novel yang masuk ke dalam kategori Childrenโs dan Young Adults, minimal 1 buku.
- Laporkan progress bacaanmu di formulir berikut ini. Form ini terdapat di seluruh blog grup CL/YA.
Apabila kesulitan mengisi formulir di atas, bisa langsung ke link berikut ini http://goo.gl/forms/yLuaYjQTSL
- Form yang diisi lewat dari tanggal 13 April pukul 23.59 WIB tidak diakumulasikan ke dalam perhitungan poin.
Prize:
Voucher buku senilai Rp. 250.000,- untuk 1 orang pemenang dengan perolehan poin terbanyak.
Ketentuan Point:
- Tiap 1 buku yang dibaca (dan mengisi formulir progress dengan menyertakan judul buku, penulis, dan premis cerita, tanpa resensi) mendapatkan 5 poin.
- Tiap resensi yang dibuat dari buku yang telah dibaca akan mendapatkan tambahan 3 poin. (Resensi di Goodreads โfull review, notes FB, atau blog. URL disetorkan ke formulir progress)
Penilaian untuk RC ini dilakukan secara gabungan. Artinya, seluruh peserta yang terdaftar baik itu melalui blog saya maupun blog teman-teman anggota grup Childlit & YA nantinya akan dikumpulkan jadi satu. Pengumuman akan diumumkan tanggal 15 April 2015.
Giveaway Hop
Selain reading challenge yang diadakan oleh grup secara bersama-sama, masing-masing anggota grup genre Childlit & YA juga mengadakan Giveaway Hop (GA) tambahan yang berbeda secara terpisah. Kalian boleh mengikuti semua GA yang diadakan di tiap-tiap blog anggota atau memilih satu atau beberapa di antaranya saja. Penilaian GA ini dilakukan secara individu oleh host masing-masing.
Nah, apa giveaway yang akan saya berikan serta syarat untuk mendapatkannya? Berikut ini penjelasannya.
Prize
Voucher buku Children & Young Adult masing-masing sebesar Rp. 120.000 untuk 2 orang pemenang.
Rules
Jawab pertanyaan berikut ini: “Buku genre anak apa yang paling membekas semasa kecil dan paling mempengaruhi hidupmu? Ceritakan alasannya”
Tulis jawabanmu dan ceritakan alasannya dalam bentuk paragraf minimal 300 kata. Buku boleh berupa novel, komik, buku dongeng, nonfiksi dan sebagainya yang penting genrenya buku anak. Jawaban ditulis di kolom komentar di bawah ini dengan format
Nama:
Email:
Akun Twitter/Facebook:
Jawaban:
Jawaban harap disetorkan paling lambat tanggal 13 April 2015 pukul 23.59 WIB. Pengumuman pemenang akan diinformasikan pada tanggal 15 April 2015. Satu orang pemenang akan dipilih lewat random.org sedangkan satu pemenang lagi akan saya pilih sendiri berdasarkan jawaban yang paling bagus. Gampang, ‘kan?
Bagi yang ingin mengikuti GA Hop yang diadakan teman-teman dari grup childlit & YA lainnya, bisa melihat list di bawah ini ya.
Timeline Blog Tour
Berikut ini adalah jadwal blog tour saya dan teman-teman grup genre childlit & YA. Siapa tahu bisa menambah wawasan kita tentang literatur buku anak dan remaja. Seru-seru lho topiknya ^^ Cekidot!
Update 15 April 2015
Info pengumuman pemenang RC dan GA bisa dibaca di sini ya …
Nurul Islamiyah
E-mail : nurulislamiiyah@gmail.com
FB : https://www.facebook.com/nurul.islamiyah.3551
Twitter : @Iiind_
Genre anak yang paling membekas adalah fantasy. Seperti dongeng Cinderella. Kenapa? Karena berkat dongeng itu aku sekarang bisa belajar bahwa hidup itu ga selamanya bahagia, dan untuk mencapai kebahagiaan itu kita berusaha keras dan berjuang seperti Cinderella yang berjuang hidup saat disiksa oleh ibu dan kedua saudara tirinya. Selain itu, dari dongeng itu aku juga dapat belajar bahwa jika kita hidup dalam kemewahan secara terus menerus, jika kita angkuh dan sombong maka kita tidak akan mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup. Karena kesuksesan selalu diawali dengan perjuangan dan tetesan peluh ๐
cerita Cinderella emang selalu evergreen ya. dari jaman batu kali sampe jaman batu akik seperti sekarang masih tetap ada hihi.
makasih ya sudah ikut GA dan salam kenal. ditunggu pengumumannya tanggal 15 ya ^^
Nama: Etika Setya Perwari
Email: tikikabum@gmail.com
twitter: @tikikabum
jawaban: Buku yang paling membekas buat saya itu adalah Harry Potter dan Batu Bertuah. Dulu pas saya masih kecil, saya nggak pernah baca buku tebel. Paling mentok ya baca komik Seri Tokoh Dunia dan buku cerita anak terbitan balai pustaka. Buku yang pertama kali mengenalkan saya sama dunia fantasy dan membuat saya sadar kalo banyak buku terjemahan yang keren di luar sana. Pertama kali baca buku itu pas saya SD (Sekitar kelas 3 atau 4), waktu itu, bisa namatin buku itu adalah suatu prestasi besar buat saya yang biasanya cuma baca komik dan cerita anak tipis. Mulai saat itu saya jadi suka banget baca buku. Dan berencana ngumpulin buku untuk dibikin perpustakaan pribadi. Buku itu juga bisa dibilang ‘mengubah hidup’ saya, karena sejak baca buku itu cita-cita saya berubah menjadi seorang penulis yang karyanya banyak dibaca orang. Yah meskipun sampe sekarang belum kesampaian tapi paling nggak, menulis tetap menjadi hobi saya.
semoga nanti mbak tika bisa mewujudkan cita-citanya punya perpustakaan dan jadi penulis ya ^^
dimulai dari nulis blog aja mbak. nanti kalau sudah banyak bisa dibikin e-book gratis atau buku kan? semoga sukses.
ohya, salam kenal juga ya. makasih dah mau ikutan GA yang tak seberapa ini hehe
Nama : Sofhy Haisyah
Email : sofhyhaisyah28[at]gmail[dot]com
Twitter : @Sofhy_Haisyah
Buku yang paling berkesan semasa kecil itu, banyak !! Beberapa diantaranya : Bobo, Lima Sekawan, dan Kumpulan Dongeng hadiah susu Dancow..
Bobo, jelas kali yaa semua dah tau.. Tapi dengan keadaan finansial keluarga aku dulu yang “cukup”.. Terkadang keinginan kuatku buat maksa ortu beli majalah bobo terhalang.. Tapi kebetulan anaknya Pak Dandim (pimpinan/komandan di Kodim) itu seumuran dan suka main dengan aku.. Jadi biasanya, kalo majalah bobonya sudah ada yang robek, biasanya aku minta biar aku bisa baca juga dirumah.. Dan dia ngasih ^_^, bahkan pas Ayahnya dipindahtugaskan, semua majalah bobo dan mainan legonya dia kasih ke aku..
Lima Sekawan.. Buku ini berkesan karena beberapa serinya kakekku yang beliin.. Beliau senang karena aku hobby baca, sama dengan beliau.. Jadi, jika nenek aku selalu ngajak ke arisannya, kakekku selalu ngajak ke penjual buku ๐ Tapi, sayang ! buku seri lima sekawan waktu kecil itu aku sekarang gak tau dimana, kayaknya kebawa banjir.. Tapi yaa, skrg zaman dah canggih.. serial lima sekawan aku lengkap lagi dalam format ebook.
Nah, kalo kumpulan dongeng hadiah Dancow ini aku suka koleksi karena adikku dan dua sepupuku berdekatan lahirnya, beda bulan aja.. Dan susu formula mereka bertiga itu Dancow.. Jadi, setiap Ibu habis beli Dancow aku selalu yang buka box-nya.. Kalo berkunjung di rumah bibi yang ada sepupuku itu, aku langsung nanyain hadiah dongengnya dimana.. Dan, cerita yang paling aku ingat itu, kancil dengan kacang panjang, putri bulan, sama ada tuh yang perempuan zaman dahulu yang rambut panjang (harta perempuan paling berharga) tapi dia rela potong rambutnya untuk ngebahagiain anaknya yang suka mengeluh dan pemalas..
๐ Jadi kangen masa kecil duluuu ^_^))”>
haha pengumpul ebook gratisan juga tho, sama kayak saya ๐ kebetulan serial Lima Sekawan saya dalam bentuk buku cetak sudah lengkap, tapi teteup pengen ngumpulin e-booknya juga. nanti mau cari lagi deh di google ๐
btw, saya ingat tuh dongeng dancow. dulu pernah minum susu itu. tiap beli yang pake kotak itu selalu ada dongengnya. ceritanya lumayan, dongeng anak-anak. jaman SD tuh dulu. jadi ikutan kangen masa kecilll ^^
makasih udah ikut GA saya ya mbak ๐
Nama: Amira P.D.
Email: prinzwit@yahoo.com
Twitter: @prinzwit
Ingatan berkata bahwa masa kecil saya selalu di kelilingi oleh buku-buku. Mulai dari Bobo hingga dongeng klasik seperti Beauty and the Beast. Ibu saya selalu berusaha membuat saya membaca karena kata beliau sih saya tidak bisa baca hingga kelas 2 SD! Waduh saya kok tidak ingat ya. Namun berkat Ibu, saya jadi tergila-gila sama makhluk yang namanya buku. Apalagi buku karangan Astrid Lindgren.
Satu karyanya yang paling saya suka sampai detik ini dan semoga selamanya adalah Ronya. Buku ini… memiliki (hampir) segala aspek yang saya idamkan dari sebuah karya tulis. Petualangan, kasih sayang, konflik, dan penyelesaian masalah yang melegakan. Detail seperti apa kehidupan di buku itu, kastilnya, hutannya, sungainya… sungguh membuat seakan-akan saya pernah tinggal disana, di Swedia! Bahkan terkadang ada rasa rindu saat tak sengaja saya melihat pemandangan seperti itu di layar TV. Oh, Ronya! Betapa indahnya!
Buku ini membuka mata saya bahwa petualangan dan keberanian itu selalu berada dekat di hati dan hanya perlu satu langkah untuk membuatnya nyata.
Terakhir terima kasih buat Mbak Evyta atas kesempatannya untuk mengikuti giveaway ini ๐
dulu kecil belum kenal bukunya Astrid hihi. taunya Bobo ama dongeng klasik doang, sama. ๐
makasih juga mbak Amira udah mau ikutan GA ya
Nama : Astri Nardi
Email: astri.nardi@gmail.com
Twitter: @astri_nardi
FB : Asuka Mai
Jawaban :
Buku genre anak yang paling berkesan bagi ku adalah buku seri dongeng gambar dunia, yang serinya banyak banget. Dulu, aku belum bisa membaca dan mama ku selalu setia membacakan nya untuk ku setiap malam sebelum tidur.
Aku cuma bisa liat gambar nya yang indah dan cantik-cantik banget.
Dari kisah Kakek penumbuh bunga, Putri Shirayuki, Gadis bersepatu merah, Pinokio, Heidi, dan masih banyak lagi. Dulu padahal koleksi Dongeng seri dunia ku lumayan banyak. Mama rajin beli, namun sekarang ga tau kemana semua setelah beberapa kali pindah rumah dan kota.
Kalau mau dikumpulkan lagi banyak banget tapi musti cari satu-satu di OS shop. Cuma Mba Evyta Ar beruntung bisa mengoleksi nya kembali dan kurang beberapa nomer lagi.
Jadi sebelum aku bisa baca, masih buta huruf, buku-buku dongeng di atas yang paling ku ingat.
Pas aku mulai sudah bisa membaca, aku ingat aku baca Nody dan Mallory Towers di perpustakaan sekolah. Sempet kepengen banget merasakan kehidupan sekolah berasrama setelah membaca Mallory Towers nya Enid Blyton. Karena sepertinya seru banget, banyak petualangannya seperti di buku ๐
Walau sampai sekarang tidak pernah merasakan sekolah berasrama, minimal jadi tau kehidupan di dalamnya seperti apa melalui buku yang kubaca ๐
Makasih banyak ya mba buat kesempatan ikut Giveaway nya ๐
kok sama kita yaaa mbak, hihi. Evy juga dulu kecil terkagum-kagum sama buku dongeng bergambar itu. gambarnya cantik-cantikkk. putrinya cantik-cantik. punyaku udah hampir lengkap mbak, sisa satu judul lagi aja yang belum. ampun deh, ada 90-an judul hahaha. perjuangan betulll ngumpulinnya tuh. dulu punya banyak, tapi trus dipinjam sodara gak dikembalikan ๐
makasih mbak Astri dah sudi ikutan GA kecil-kecilan ini huehehe
Nama: Priskila Indah Sekar
Email: indahsekarmustika@gmail.com
Twitter: @prizkaindah
Jawaban: Buku pertama yang saya baca adalah buku Lima Sekawan. Buku ini berkesan sekali karena ceritanya seru dan membuat saya menjadi tertarik untuk membaca buku. Sejak menyukai seri buku ini, waktu kecil saya menjadi anak yang penuh rasa ingin tahu dan sering menjelajah ke hutan-hutan kecil dekat rumah.
Nama : jenny
Email : jenny_kawilarang@yahoo.co.id
Twitter : @jennykawilarang
Buku yang paling membekas semasa kecilku adalah seri Little house on the prairie. Dulu mama saya jarang memperbolehkan kami membeli buku. Mungkin karena jaman dulu mama harus banyak berhemat dengan anaknya yang berjumlah lima orang. Kami biasanya meminjam dari saudara atau teman. Saya ingat perkenalan saya dengan buku seri ini, yang judulnya musim dingin yang panjang (the long winter). Bukunya pinjam dari teman sekelas.Waktu itu kalau tidak salah saya sudah kelas 5 SD.
Buku itu saya baca dua kali saking sukanya. Saya begitu menikmati kisah perjalanan Laura dan keluarganya dalam menghadapi musim dingin terlama pada masa itu. Betapa mereka kekurangan makanan tapi tidak sekalipun semangat mereka berkurang. Kegigihan Pa Ingalls,kesabaran Ma, dan kekompakan Laura bersaudara sungguh menyentuh hati terdalam.
Sejak itu saya mulai mencari seri seri lainnya dan semakin lama semakin merasa terikat dengan keluarga Ingalls. Kakak sayapun jadi ikutan tertarik membaca bukunya. Dulu kami sering bermain seakan akan kamilah keluarga Ingalls. Kami memerankan cerita cerita yang ada dalam buku,lengkap dengan mencoba membuat lagu berdasarkan lirik yang ada dalam buku. Bahkan ada satu buku kecil yang kami dedikasikan khusus untuk menulis rangkuman dan perasaaan kami akan buku itu.
Lambat laun saya pun merasakan pengaruh cerita itu mulai masuk ke dalam hati dan pikiran saya
Saya lebih mengerti mengapa mama saya lebih memilih membeli makanan daripada buku cerita ataupun mainan . Saya bisa lebih sabar kepada saudara saudara saya dan terlebih buku itu banyak mengandung nilai religius yang lebih mendekatkan saya kepada Tuhan.
Buku lainnya yang juga berkesan adalah buku karangan Astrid Lindgren dan Erich Kastner. Dua duanya saya suka karena bukunya menceritakan masa masa bahagia ketika menjadi kanak kanak. Untuk Astrid Lindgren judul yang paling berkesan “Madita dan Lisbet”. Kisah tentang dua kakak beradik dengan segala cerita kesehariannya. Sementara untuk Erich Kastner yang paling saya suka yang judulnya “Kelas Terbang”. Kisah tentang keberanian dan petualangan sekumpulan anak laki laki yang bersekolah di asrama. Sayangnya karangan Erich Kastner hanya sedikit yang beredar di Indonesia. Ada satu kutipan dari erich kastner yang “nempel” terus di kepala saya. Bahwa manusia melupakan masa kanaknya begitu cepat seperti melupakan nomor telepon. ๐
saya suka sekali kutipannya. buku Erich Kastner terjemahan emang cuma dikit sih ya. kalo Laura Ingalls sekarang serinya ada banyak ya mbak. anyway, makasih udah ikutan GA ini. ditunggu pengumumannya ya tanggal 15 ^^
Nama: Purwanto
Email: alittlewhite2008@gmail.com
Akun Facebook: https://www.facebook.com/purwantondv
Jawaban:
Jadi ingat masa kecil dulu yang sangat menyenangkan. Masih SD tapi punya perpustakaan pibadi dengan buku sebanyak beberapa lemari. Matur nuwun Bapak, matu nuwun Ibu!
Bacaan kesukaanku adalah yang bertema detektif. Suka sekali, pokoknya. Kebetulan beberapa teman satu SD juga suka buku cerita detektif. Akibatnya, suatu hari di belakang gedung kelas 3A, kami mendeklarasikan berdirinya kelompok detektif cilik. Bernama DPRD merupakan singkatan dari Dody Luhansa, Purwanto, Rukin (Muhammad Mas Rukin), dan Dody Rindra Kusuma. Meski hampir tak pernah aktif dan tak pernah memecahkan kasus, sekarang menjadi salah satu kenanganku yang menyenangkan.
Diantara Lima Sekawan, Trio Detektif, Empat Serangkai, Pasukan Mau Tahu, STOP, Sapta Siaga, Tintin, Club der Detektive, berbagai majalah, buku-buku dongeng, dan lain-lainโฆ. favoritku adalah Trio Detektif. Mereka (Jupiter Jones, Peter Crenshaw, Bob Andrew) amatlah keren! Baca sendiri deh novelnya kalau nggak percaya. Yang jelas mereka profesional, punya kantor/markas, alat-alat komunikasi, standar operasional, pembagian tugas yang tepat dan alat-alat hebat kreasi Jupiter Jones sang ketua. Bagaimana diriku yang masih anak-anak dulu tidak terpesona?
Namun yang paling berkesan sampai sekarang justru bukan novel favoritku. Melainkan Pasukan Mau Tahu. Saat itu aku terkagum-kagum dengan Fatty sang ketua yang mengirim pesan rahasia berupa tulisan tak terlihat! Fatty menggunakan air jeruk sebagai tinta. Tunggu sampai tinta air jeruk itu mengering lalu kirimkan pesanmu. Untuk membaca pesannya panaskan kertas itu maka tulisannya akan muncul. Aku mencobanya, menulis menggunakan air jeruk di kertas, yang setelah kering kuseterika kertasnya. Tulisannya benar-bernar muncul, wow!
Kedua, adalah kemampuan Fatty membebaskan diri dari ruang yang dikunci. Dengan sayarat anak kuncinya menempel di lubang kunci dalam posisi vertikal, dan ada celah yang cukup antara bawah pintu dan lantai. Kupraktekkan juga. Suatu hari aku dan adikku susah disuruh tidur siang. Ibu pun menghukum, dikuncinya pintu sehingga kami yang di luar rumah tidak bisa masuk. Aku segera teringat ilmunya si Fatty. Kuambil sehelai daun mangga yang besar, kuselipkan ke bawah pintu. Kudorong anak kunci pelan-pelan, ia jatuh di atas daun mangga. Kutarik daun mangganya dan aku mendapatkan anak kunci. Meski takut dimarahi Ibu tapi saat itu aku bangga sekali berhasil membuka pintu rumah. Hingga saat ini, aku selalu memposisikan anak kunci horisontal dan benci jika ada celah agak lebar antara pintu dengan lantai.
perpustakaan bapaknya masih ada sampe sekarang, Peter?
eh soal air jeruk itu, beneran bisa ya? nanti mau coba juga ah ๐
Nama: Larasestu Hadisumarinda
E-mail: larasestuhadisumarinda@gmail.com
Twitter: @ecocriticismeve
HARRY POTTER. UDAH. HAHAHAโshutupnantikeselek.
Tentunya ada banyak buku dalam hidup saya sebelum berkenalan dengan Harry Potter. Yah. Gak banyak-banyak amat sih. Karena saya besar di kamfung, di mana tidak ada akses toko buku, jadi bacaan saya dulu dibeliin ortu mulu yang gak bisa milih sendiri. Itu-itu aja. Dan dari perpustakaan SD deket rumah, padahal saya waktu itu masih tk, tapi saya suka buku-buku dongeng bergambar (belum baca novel lah, mabok entar, kan masih piyik kakaaagh).
Gedean dikit bacaan saya naik kasta.
Saya lupa kapan kenalan sama Harry Potter, tapi Harry Potter lah yang membuka gerbang itu pertama-tama, saya jadi gemar membaca.
Inget banget. Baca Harry Potter aja saya dipaksa-paksa sampai setahun lebih akhirnya baru tertarik karena melas sama Mas-Mas yang jaga Taman Baca, doi pengen banget saya baca buku itu. DAN KABOOOOM. I LOVE IT SO MAAAAAACH. AAAAAAAAAA. Tanpa Harry Potter saya tidak akan mengenal dunia literasi yang indah ini. Ugh. Saya tidak akan mencintai membaca dan juga menulis.
Terima kasih Harry Potter.
Terima kasi J.K Rowling.
Harry Potter akan menjadi buku terbaik sepanjang hayat.
Meskipun pas remaja saya baru mulai kenal dunia buku, dan kecanduan membaca, mulai punya duit buat beli buku, sebelumnya mah nyewa & minjem doang.
Ugh. Ugh. Ugh.
Lalu tibalah hari di mana Harry Potter memberi saya keajaiban mengubah saya menjadi seorang penulis di forum RPG. Itu 5 tahun yang lalu. 14 Februari 2010. Mehehehe. Di sinilah dari mana semua berawal, saya jadi kenal banyak banget orang dan ketemu orang-orang baru. Tanpa Harry Potter saya tidak akan menjadi saya yang sekarang, yang komen di blog ini dan ikut GA. Karena dari kenal Harry Potter lah jalan kita bisa bersimpangan Mbak. Salam kenal ya.
Dan ini masih 286 kata Mb. Yakin mau dilanjutin lagi? #HEH
Nah saya tutup ya, jawaban saya.
Akhir kata hanya, pilihlah saya jadi pemenang. Ea. Bai. Bai.
(nox)
huahahaha … baca komen yang ini bikin dirikuh senyum-senyum dan ketawa ๐
Nama: Yuki
Email: bluee_moen182@yahoo.co.id
Akun Twitter/Facebook: @yuki_yuchan
Jawaban:
Genre fantasi. Buku bacaan yang paling memengaruhi saya saat kecil adalah komik Donal Bebek. Sejak bisa baca saya suka baca buku bergambar. Saya lupa tepatnya SD kelas berapa. Yah, namanya juga anak kecil paling suka dengan buku bergambar. Perkenalan pertama saya dengan komik Donal Bebek ketika kakak teman saya meminjamkan koleksi komiknya. Saya begitu tersihir dengan segala tingkah laku Donal. Donal diceritakan sebagai seorang yang seorang yang selalu mengalami nasib sial. Walau tentu saja sifat baik hati Donal yang selalu menjadi daya tarik Donal. Dengan segala petualangan Donal saya bisa mengalami masa kecil yang begitu bahagia. Namun, akhirnya semua koleksi Donal Bebek kakak teman saya telah habis sya baca. Saya mengalami haus baca buku. Karena memang saya suka sekali membaca. Keluarga saya sendiri bukan tipe pencinta baca. Dan saat itu keadaan ekonomi saya tidak memungkinkan untuk bisa membeli buku-buku untuk bacaan saya sendiri. Karena itulah demi memuaskan dahaga baca saya, saya menabung sedikit demi sedikit untuk dapat menyewa komik Donal Bebek. Tetangga saya yang kebetulan bernasib baik, bisa mengoleksi banyak sekali komik Donal Bebek. Saya begitu bahagia karena ada seseorang yang bisa saya pinjami. Hanya saja tetangga saya mamatok tarif 200 perak/komik yang akan saya baca. Yah, mau bagaimana lagi dulu dengan uang jajan saya yang hanya 500 perak menjadikan saya belajar berhemat dan menabung. Tiap sore saya habiskan di rumah tetangga untuk bisa menikmati komik Donal Bebek. Bersama sahabat saya yang kami lakukan tiap sore adalah melahap semua komik Donal Bebek yang ada. Sampai akhirnya seluruh komik sudah kami sewa semua. Lagi-lagi saya kehabisan bacaan. Sampai akhirnya saya mulai mengenal komik Jepang. Anime pertama yang saya tonton adalah Dragon Ball, Doraemon dan Cardcaptor Sakura. Melalui anime saya mengenal komik atau manga. Saya menjadi begitu kecanduan manga. Lagi-lagi beruntungnya saya karena kakak teman saya setelah bosan mengoleksi Donal Bebek kemudian berganti dengan manga Dragon Ball dan Detektif Conan.
Saya sangat berterima kasih sekali kepada kakak teman saya. Dari dia saya belajar banyak dari komik yang sudah saya baca. Saya menjadi saya yang sekarang tidak terlepas dari masa lalu saya. Seandainya saya tidak pernah berkenalan dengan teman saya dan kebetulan bertemu kakaknya yang doyan mengoleksi komik, saya pasti menjadi anak yang membosankan. Saya tidak akan pernah mengenal kenikmatan dan keindahan dari buku yang sudah saya baca. Melalui tulisan ini semoga kakak teman saya bisa membacanya :โ)
Terima kasih sudah mengadakan GA ini, membuat saya bisa mengenang masa lalu saya :โ)
saya dulu juga langganan donal bebek. pas bukunya masih tipis-tipis itu, kayak bobo. tiap ada baru langsung beli ke toko buku. trus kalo udah banyak, kami jilid dibikin bundel gitu sama ibu saya. asyik deh ๐
terima kasih juga sudah mau ikut GA ini. memang tujuannya biar bisa nostalgia juga dengan masa kecil ^^
Nama: Fery Juni Ismarianto
Email: reatheryan@gmail.com
Akun Twitter: @FJrean
Jawaban:
1. Harry Potter and The Goblet of Fire karya Tante Jo aka J.K. Rowling
Berkesan karena… Novel ini adalah pertama yang aku batja. Sekaligus tonggak awal yang mendorongku nyemplung ke samudera baca, samudera tempatku kini hidup dan menghirup napas. Aku pertama kali membatja buku tebal ini saat duduk di kelas 3 MTs. Dan aku ingat sekali, aku membatja buku ini dalam waktu 3 hari saja!
Sebagai orang yang saat itu seumur hidupnya mengenal buku pelajaran, yang meski tipis entah kenapa butuh kurang lebih waktu 1 tahun untuk menyelesaikannya, tentu itu sebuah rekor. Bagiku sendiri. Tapi yang terpenting dari itu, aku bertemu dengan dunia yang kemudian aku cintai tanpa syarat berkat Harry Potter and The Goblet of Fire.
2. All-American Girl karya Mbak Meg aka Meg Cabot
Buku teenlit masih buku untuk anak kan, kak? :p
All-American Girl merupakan buku Meg Cabot pertama yang kubatja sekaligus gerbang yang membuat seluruh buku-buku dari mbak Meg menjadi wajib batja atau dibeli.
Secara kisah, ceritanya seru dengan ide yang sederhana tapi terasa tidak nyata juga sekaligus ada kemungkinan terjadi di dunia nyata: seorang gadis biasa yang tergila-gila dengan warna hitam dan suka melukis suatu hari pergi ke toko musik. Di toko tersebut dia bertemu seorang pria dewasa yang dengerin Uptown Girl dari Billy Joel berulang-ulang. Pria itu keluar, beberapa menit kemudian gadis biasa bernama Samantha ini juga keluar (bukan untuk mengejar si pria). Jalanan macet saat itu karena ada presiden Amerika di sekitar situ.
Nah, saat Sam keluar dari toko musik, dia melihat lagi si pria “Uptown Girl” berdiri di pinggir jalan, menatap si presiden dan ketika dia merogoh sakunya… Pria itu mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke presiden! Dia hendak membunuh presiden! Tanpa pikir panjang, malahan tanpa mikir apa-apa, Sam melompat ke arah pria itu dan menggagalkan aksi pria itu. Dan sejak saat itu hidup Sam berubah.
Idenya sederhana, kan? Hingga kini aku belum nemu kisah serupa di genre fiksi realis dengan target remaja seperti All-American Girl ini.
3. Princess in Waiting (masih) karya Mbak Meg
Buku dari seri Princess Diaries yang pertama kubatja. Tampaknya yang berkesan yang pertama-tama yak?
Buku ini sebenarnya, biasa-biasa saja, bagus tapi tidak pakai dewa. Tapi pesannya, beuh, aku suka pakai dewa. Aku bak ditampar. Dan buku ini mengubah hidupku untuk selamanya. Berkat buku ini aku mendapatkan sebuah cita-cita yang ingin sekali kuraih: menjadi seorang penulis.
Aku rasa tiga itu saja. Masih banyak buku yang berkesan di awal-awal aku mengenal buku sebenarnya, tapi aku takutnya coretanku ini bakal jadi menyamai panjangnya tembok besar China, hahah.
buku-bukunya Meg Cabot udah banyak juga yang dibikin jadi film kan ya. All-American Girl itu belum baca euy. genre apa sih dia ya selain masuk Young Adult? detektif atau apa gitu ya temanya?
gak sampai tembok Cina kok mbak, masih tembok belakang rumah aja hahahaha. makasih udah ikutan GA ^^
Ikutan Ya EVY,
Nama : Yunita Hentika
Email : yunitahentika@gmail.com
FB : Yunita Hentika Dani
Twitter : @yunitahentika
Jawaban :
Buku yang paling berkesan yang pernah kubaca sewaktu kecil adalah Buku KLASIK ANAK yang judulny OLIVER TWIST karya CHARLES DICKENS.
Buku ini kebetulan adalah buku kesayangan Papiku, dan buku anak terjemahan pertama yang kubaca.
Kisah Oliver Twist, seorang anak lelaki usia 9 tahun yang juga seorang yatim piatu, tinggal di Rumah Sosial dengan lingkungan yang terkesan jahat pada Oliver kecil membuat mataku selalu berkaca-kaca ketika membacanya.
Aku benci sekali dulu dengan Kepala Rumah Sosial dan Orang Orang yang ditemui Oliver kecil.
Rasanya seperti melihat perjuangan Oliver melawan keadaan dan lingkungan tempatnya tinggal.
Tapi, aku juga ingat sosok-sosok baik hati seperti Nancy, Mr.Browlow dll.
Ternyata di dunia yang seoalah bersekongkol melawan kita, tidak adil pada kaum miskin ini masih ada manusia berhati malaikat yang bisa kita temukan.
Untuk kisah anak, Oliver adalah novel yang suram, sedih dan seakan penuh derita, tapi bahkan aku yang waktu itu kelas 5 SD sudah bisa melihat bagaimana sifat jujur, pantang menyerah dan tak gampang menyerah pada keadaan yg ada pada karakter Oliver PANTAS DAN WAJIB ADA pada diri kita.
Setelah menamatkan buku ini, aku bertanya pada Papiku, apakah benar di Inggris sana banyak anak yang tidak beruntung seperti Oliver?.
Papiku menjawab “keadaan seseorang uanya akan berubah bila orang tsb sungguh sungguh ingin mngubahnya.”
Dan sekarang setelah 20 tahun berlalu… Kisah Oliver masih menjadi kisah favoritku. Banyak nilai nilai yang baik di dalamnya.
Dan karena putriku yg sekarang berusia 8 tahun sangat suka membaca, mengenalkan Sastra Klasik dan Living Books adalah prioritasku.
Novel bagiku adalah sarana terbaik mengajarkan nilai nilai dan menambah wawasan.
Mari sebarkan virus membaca dalam keluarga dan orang sekitar kita.
Terima Kasih.
evy belum baca Oliver Twist haha. padahal udah lama nangkring di rak. btw, makasih mbak Yunita dah mau ikut meramaikan GA yang tak seberapa ini ๐
Nama : Alvina Ayuningtyas
Twitter : @alvina13
Email : orybun@yahoo.com
Fb : alvina ayuningtyas
Bobo mungkin adalah buku pertama yang berhasil membuat saya jatuh cinta pada hobi membaca. Saya ingat setiap kamis sepulang sekolah saya akan buru buru lari ke ruang tamu untuk menemukan bobo edisi terbaru. Belum sempat ganti baju, apalagi makan siang, yang akibatnya sering ditegur sama Mama. Tapi toh beliau tidak pernah berhenti membelikan saya majalah tersebut, bahkan menambah langganan majalah lain karena belum ada seminggu pasti Si Bobo sudah tamat saya baca. Lalu saya akan bergerilya mencari bacaan lain di tumpukan Kartini milik Mama. Mungkin karena beliau khawatir saya belum waktunya membaca majalah wanita tersebut makanya saya diberikan langganan majalah lain, salah satunya berjudul HopLaa, singkatan dari ohop dan lala.
Terus seakan tak cukup dengan dua majalah tersebut, saya masih dibelikan komik sama Mama, favorit saya mah Doraemon dan sailor Moon.
Empat buku inilah yang membuat saya dengan senang hati menyematkan aktivitas membaca dalam hobi favorit. Halaman yang berwarna ataupun penuh gambar makin membuat saya girang, karena ternyata membaca adalah hal mengasyikkan. Kita bisa jalan jalan ke mana saja (maklum, saat kecil dulu saya jarang sekali jalan jalan beneran) tanpa perlu beranjak dari dalam kamar yang nyaman. Saya juga beruntung karena memiliki orang tua yang mendukung penuh kegemaran saya satu ini dan tak segan segan merogoh kantong mereka demi memenuhi hausnya saya akan bacaan baru. Well, tapi ini cuma sampai kelas 2 SD, sih. Selepas mama meninggal, saya sempat berhenti mengoleksi buku, karena mulai berpindah pindah rumah bersama papa. Sampai akhirnya semua koleksi saya ditinggal di rumah nenek di desa dan sekarang sudah tak ada lagi kabarnya. Sedih sih, tapi saya belajar bahwa ternyata tak semua orang memiliki hobi yang sama, termasuk membaca. Apalagi merawat buku koleksi yang seambreg banyaknya.
Begitu pula yang saya lakukan sekarang terhadap anak anak saya. Saya tak pernah memaksakan mereka gemar membaca, seperti si sulung misalnya yang sudah fasih membaca. Dia belum menunjukkan “kegilaannya” pada buku seperti saya seusianya dulu. Dia mau membaca, suka, tapi hanya tema tema tertentu. Dan buat saya itu sah sah saja sih, toh siapa tahu pelan pelan dia juga mulai suka membaca. Tapi jika tidak pun, saya tak akan memaksakan dirinya untuk harus mencintai buku seperti saya. Karena setiap individu memiliki kebebasannya sendiri untuk memilih cerita yang akan ia kenang nanti.
dulu evy pertama kenal bacaan juga Bobo, mbak vina. sampe langganan, diantar pake pos hihi. kalo komik awalnya kenal Doraemon di rumah sepupu. memang ya, buku-buku ini kalo anak jaman dulu pasti kenal. sekarang karakter gambar bobonya gak seimut gambar dulu.
menurutku kalo anak-anak itu gak perlu dipaksa untuk suka baca. lebih bagus alami aja. paling dipancing aja dikit-dikit.
Nama: Eni Lestari
Email: shinra2588@yahoo.com
Akun Twitter/Facebook: @dust_pain
Jawaban:
Awal menyukai buku genre anak adalah ketika salah seorang teman memberi saya majalah Bobo bekas ketika saya kelas 2 SD. Rupanya ayah teman saya itu menjual majalah Bobo bekas. Karena menumpuk di rumahnya, majalah itu lalu diberikan gratis ke teman-teman. Cernak dan dongeng di Bobo bagus-bagus. Ada penulis dongeng yang saya suka saat itu, seperti Lena D, Ny. Widya Suwarna, Benny Rhamdani, dll. Merekalah yang mengantarkan saya menyukai bacaan anak.
Tak cukup dengan Bobo, saya mulai mencari bacaan lain yang masih bergenre anak. Kebetulan di SD saya dulu perpustakaannya digembok. Saya sangat menyayangkan hal itu karena membuat murid yang gemar membaca seperti saya kesusahan membaca buku. Namun, pernah suatu ketika Kepala Sekolah meminta kelas saya untuk membersihkan perpustakaan. Kesempatan! pikir saya saat itu. Sambil membersihkan perpustakaan yang tak begitu luas, saya sambi membaca buku yang ada di rak. Saya menemukan buku detektif karangan penulis Indonesia. Saya lupa judul dan pengarangnya, tapi yang jelas buku itu bercerita tentang anak-anak yang bertualang di Kalimantan dan bertemu bekantan. Ceritanya sangat seru! Sayangnya, buku tersebut tak boleh dipinjam dan harus dikembalikan saat itu juga. Apalagi guru dan Kepala Sekolah juga mewanti-wanti perpustakaan tak boleh dibuka karena akan dibangun perpustakaan baru. Lagi-lagi saya cuma bisa gigit jari karena tak bisa membaca buku gratis.
Rupanya, nasib baik berpihak pada saya. Suatu hari, teman mengaji saya bilang ada rental komik tak jauh dari tempat mengaji. Saya diajak ke sana dan seketika takjub melihat puluhan judul komik dan novel yang ditaruh rapi di rak. Saya senang sekali waktu itu. Rasanya seperti menemukan oase di padang pasir *halah* Tanpa tahu kalau membaca di rental itu harus pakai uang, saya langsung baca di tempat. Saya ditegur sama pemilik rental. Dia bilang kalau mau baca harus bayar dulu. Agak malu sih waktu itu, hehe. Tapi, karena saya belum tahu jadi dimaafkan. Nah, sejak saat itulah, saya selalu menyisihkan uang demi meminjam buku atau komik. Favorit saya waktu itu Sailor Moon, Donald Bebek, Doraemon Petualangan, dongeng Grimm, komik Abunawas, Detektif Kindaichi, Detektif Conan, dll. Semuanya berkesan dan membekas di masa kecil saya. Entah kenapa dulu rasanya keren kalau bisa membaca banyak buku. Sayang anak zaman sekarang tak begitu suka membaca. Rental komik langganan saya itu sekarang tidak begitu banyak peminatnya, tak seperti dulu :โ)
Yak, rasanya segitu saja cerita saya. Ini sudah panjang banget. Terima kasih sudah mengadakan GA ini dan membuat saya teringat awal dulu suka membaca genre cerita anak ๐
banyak juga yang bacaan masa kecilnya Bobo ya ๐
penulis cerita detektif lokal setauku lumayan banyak. Ada Djokolelono, Dwianto Setyawan, Beng Irawan, Zubir Mukti, trus yang serial Bung Smas itu lupa siapa yang nulis.
Indah
indah79ers at yahoo dot com
@tottilicious79
genre ya? hmm.. selalu bingung soal genre, karena umumnya gua membagi buku dalam dua kategori aja yaitu buku anak ama buku dewasa XD
buku yang paling berkesan adalah ronya anak penyamun-nya astrid lindgren. i so love this book dan hingga saat ini masih menobatkannya sebagai my all time book. and berkali2 baca buku ini dalam rentang usia yang beda tetap aja merasakan keasyikan yang sama. gua sukaa cara astrid lindgren mendeskripsikan kehidupan ronya di hutan.. bikin mupeng pengen ngerasain hidup bareng ronya haha. .
satu hal lain yang gua suka adalah ketika bokapnya ronya dan bokapnya birk menyelesaikan perseteruan abadi di antara kedua klan mereka dengan bertarung satu lawan satu, keren! lebih gentleman githu dibanding keroyokan or tawuran :p
jadi pengen baca Ronya juga ๐ makasih mbak udah mau ikut GA ^^
Nama: Zuhelviyani Zainuddin
Email: zuhelviyani@gmail.com
Akun Twitter/Facebook: @evizaid/Kazehaya Shota
Jawaban:
1. Lupus Kecil adalah hadiah ulang tahun dari Kakak saya ketika umur saya 7 tahun. Ini buku fiksi pertama yang saya punya. Makanya disampul. Hihi. Buku ini bikin saya mengerti, kalo ke dokter itu nggak harus disuntik. Jadinya saya nggak takut ke dokter gigi lagi ketika gigi saya goyang. Malah semangat banget! Soalnya diiming-imingi es krim. Oh iya, saya juga jadi merengek-rengek pengin punya kamar sendiri (yang sampai skrg masih jadi โkerajaanโ saya) setelah baca Lupus Kecil ini.
2. Kumpulan Cerita Anak: Batal Jadi Model Cilik adalah buku pertama yang saya beli sendiri di toko buku. Masih pake uang orang tua, tentunya. Hehe.
Buku ini banyak mengandung nilai-nilai moral. Misalnya:
– Tidak boleh mencuri meskipun kita sangat kekurangan
– Bersikap sopan santun saat bertamu
– Usaha sendiri dgn nilai jelek jauh lebih baik daripada mencontek walaupun nilainya memuaskan
– Membanggakan diri itu tidak baik
– Etc..
Pelajaran-pelajaran itu setidaknya berpengaruh untuk pembentukan karakter saya. Buku ini juga yg pertama kali saya pakai untuk tugas bhs Indonesia (kalau tidak salah, unsur intrinsik karya sastra). Jadi buku ini selalu bikin saya teringat pertama kali meresensi buku.
3. Buku selanjutnya adalaah.. komik Detective Conan dan Doraemon. Waktu kecil saya masih dilarang-larang beli buku yang bukan untuk sekolah. Walaupun udah ngiler-ngiler di toko mainan (dulu nggak ada toko buku gede di kampung, adanya toko mainan XD), tetap aja nggak dibeliin komik. Bahkan sampai ngesot-ngesot di lantai.
Akhirnya untuk mendapatkan komik itu, saya tiap hari berlaku baik. Misalnya, tiap disuruh nyabutin uban, saya selalu minta imbalan, โtapi beliin komik, yah, Mah/Pah?โ.. Atau ketika disuruh beli gula pasir, tepung terigu dan semacamnya di warung dekat rumah, saya juga bilangnya gitu. Hehe. Dan manjur bangeeeet!
Saya emang dibeliin komiknya. Tapii.. komik yang saya beli selalu yang seri-nya di tengah-tengah. Koleksi komik di toko mainan itu sedikit banget, jadinya pasrah aja beli yang volume di tengah-tengah. Semisal, Conan volume 24. Jadinya terkadang ada cerita yang kepotong ke volume berikutnya pas lagi seru-serunya baca atau ada cerita yang membingungkan karena cerita awalnya ada di volume sebelumnya. Tapi saya tetap bersyukur banget dibeliin komik-komik itu. Saya baca berulang-ulang sampai lecek. Komik-komik itu juga yang bikin saya pertama kali belajar menggambar manga (walaupun sekarang masih nggak bisa-bisa gambarnya).
4. The last but not least.. buku-buku pelajaran bahasa Indonesia saya sewaktu kecil! Dan sebenarnya buku-buku ini yang paling berkesan. Saya mengenal dongeng Timun Mas, Cinderella, Putri Tidur, juga potongan karya Enid Blyton dari buku-buku bahasa Indonesia saya. Buku-buku ini pula yang selalu semangat saya beli duluan karena bisa baca cerita-ceritanya walaupun sedikit banget. Paling nggak, saya nggak harus merengek-rengek minta dibeliin sama orang tua. ๐
Nah, itulah buku-buku genre anak yang paling berkesan untuk saya. ๐
waaah banyak juga ya buku bacaan masa kecilnya ๐
buku pelajaran bahasa Indonesiaku jaman dulu isinya cerita-cerita lokal aja kayak cerita rakyat. kalo Enid Blyton dulu keknya ga masuk di buku pelajaranku haha. makasih udah ikutan meramaikan GA ini
Nama: Maryana
Email: amz_ochi_gnz@yahoo.co.id
Akun Twitter/Facebook: @ryana_maryana maryana ulfah as roro
โBuku genre anak apa yang paling membekas semasa kecil dan paling mempengaruhi hidupmu? Ceritakan alasannyaโ
Waktu kecil, aku gak suka baca buku. Lebih ke karena gak punya buku sih di rumah. Semuanya buku pelajaran. Tapi itu seneng juga dibaca berulang. Biasanya di buku pelajaran Bahasa Indonesia suka ada cerpennya. Aku sering baca itu berulang ulang. Karena gak ada cerita lain XD
Pas kelas 6 SD aku main ke rumah teman dan pinjem salah satu buku cerita miliknya. Hardcover, besar seperti buku album foto dan penuh gambar berwarna. Judulnya Gadis Korek Api.
Jadi genre anak yang paling membekas adalah klasik ๐
Pas kelas 6 SD ada tugas pelajaran bahasa Indonesia membuat cerpen. Gadis Korek Api ini aku ceritain ulang. Dengan konsep yang sama namun dengan versiku sendiri. Aku dapat nilai A+ dan guruku sama sekali tidak membaca cerita tersebut. Beliau hanya bertanya “Tulisan sendiri?” dan aku pun menjawab Ya. Iyalah itu tulisanku. Bisa dicocokin sama tulisan sebelumnya. Kan ditulis tangan. Kalau ditulis orang lain pas jelas.
Karena retelling itulah aku makin semangat baca dan nulis. Apalagi pas SMP perpustakaan penuh dengan buku.
Sampai sekarang yang paling dikangenin adalah Gadis Korek Api.
Di grup facebook Penggemar Novel Fantasi Indonesia ada lomba writing challenge. Tantangannya adalah menuliskan sebuah cerpen bergenre fantasi–tentu saja!–tapi berupa retelling. Harus mengambil setting dari cerita yang sudah ada. Tapi harus dipadukan dengan tema Assasin dan Victoria.
Alhasil aku bikin Gadis Korek Api yang hidup di jaman Victoria dan kerjaannya jadi pembunuh bayaran XD
Aku lupa aku juara ke berapa. Yang pasti saat itu aku dapet voucher buku senilai 80ribu dan aku mendapatkan Lady of the Shades by Darren Shan (penulis favorit) dan Heidi by Johanna Spyri (genre klasik anak).
Itu kan cuma cerpen. Tapi jadi kepengen bikin versi novelnya. Gadis Korek Api adalah tokoh fiksi pertama yang aku kenal
keren mbak, bisa menang lomba nulis begitu. namanya Fan Fiction kan ya kalo kayak gitu. keren. dibikin novel aja dong ๐
anyway, makasih udah ikut meramaikan GA ini ^^ ditunggu ya pengumumannya
Farhan A
farhananshary@gmail.com
@farhan_anshary
Kalau disiruh sebutkan buku-buku untuk anak-anak yang saya sukai beserta alasannya (apalagi kalau harus ditulis dalam bentuk paragraph dengan tiga ratus kata #plak), sejujurnya saya bingung harus jawab apa karena 1) saya dulu suka banget baca buku sampai saya sendiri lupa saya pernah baca buku apa aja, dan 2) hampir semua bacaan anak kecil yang saya baca menarik.
Saat belum masuk TK, saya gemar sekali membaca kisah-kisah 25 Nabi, terutama yang diterbitkan oleh DAR Mizan. Setiap ibu saya berangkat ke pengajian, saya selalu minta dibelikan salah satu serial buku nabi-nabi untuk dilengkapi. Tampaknya ibu saya juga antusias dalam mengembangkan minat baca anak-anaknya. Sehingga dari sana, ketika saya ngambek dan sudah susah diatasi, ibu saya selalu membujuk saya untuk berhenti ngambek dengan membelikan buku. (Memalukannya, saya masih kayak gitu sampai kelas 6 SD. -__-). Ternyata nggak sia-sia saya suka baca buku gituan, lumayan, kalau di sekolah saya jadi salah satu orang yang paling tahu cerita tentang nabi-nabi hehe.
Makin bertambah umur, saya juga mulai membaca koleksi kepunyaan kakak-kakak saya. Sebut saja komik Seri Tokoh Dunia yang menceritakan tokoh-tokoh dunia seperti Thomas Alva Edison dan Isaac Newton. Koleksi kakak saya pun ternyaa nggak lengkap, jadi saya rasanya bahagia banget menemukan jilid yang โbolong-bolongโ di perputakaan sekolah. Di sana juga ada beberapa jilid yang-nggak-ada-di-rumah dari serial Pasukan Mau Tahu-nya Enid Blyton. Saya juga baca buku-bukunya Beatrix Potter. Akibatnya, petugas perpustakaan kenal banget sama saya, sampai waktu itu pernah dinobatkan sebagai peminjam buku terbanyak dari perpustakaan sekolah dan dapet hadiah berupa buku-buku bagussss.
Yang paling berkesan sebelum saya memasuki SMP adalah serial Mallory Tower-nya Enid Blyton. Walau saya cowok, kisah-kisah perempuan yang bersekolah di sebuah internat (sekolah asrama) ini menarik banget. Enid Blyton emang jagonya bikin orang kabita sama makanan yang ia jelasin di bukunya heheh. Saya ngerasa jadi sentimental banget baca serial itu, bahkan di jilid terakhir, (spoiler dikit ya) ketika Gwen terpaksa keluar dari sekolah karena orang tuanya sakit, saya nangis. Padahal itu cerita buat cewek. Makanya saya suka banget. Mallory Tower juga yang berhasil menguatkan tekad saya masuk sekolah berasrama, walau jelas banget lah perbedaan sekolah asrama cewek dengan cowok :p
weh jadi peminjam buku terbanyak … dapat hadiah pula. enak betul perpusnya hihi.
hahaha, udah pastilah beda ya asrama cewek ama cowok. asrama cewe biasanya adem. kalo cowo biasanya asramanya berantakan ga rapi ahahaha *eh ini pengalaman di dekat rumahku sih* ๐
Nama: Amelia Aura
Twitter: @meliarawr
Email: ameliaura66@gmail.com
Yang paling membekas itu serial KKPK (Kecil Kecil Punya Karya). Inget banget waktu itu iseng minjem novel KKPK punya teman, eh jadi ketagihan. Judul-judulnya aku lupa, tapi genrenya masih inget, yaitu fantasi. Fantasi anak yang ditulis oleh anak-anak seumuranku jadi ceritanya pas mantab laaah. Gara-gara KKPK itu pula, aku ingin menjadi penulis KKPK juga (latahan hehehe). Darisitulah, KKPK mempengaruhi hidupku sewaktu SD dulu. Di jam kosong sekolah, aku suka iseng menulis cerita (abal-abal) bergenre fantasi. Tokohnya selalu peri. Ada peri bunga, peri biru dan merah, dll. Aku juga menulis cerita fabel ala HC Andersen/Grimm. Temanku yang mengoleksi novel-novel KKPK itu juga kelatahan gara-gara aku, maka aku dan dia sering barter cerita yang kita tulis. Aku baca cerita dia, begitupun sebaliknya. Kegiatan ini sangat seru dan membuat kami jadi otomatis produktif membuat cerita anak hahaha. Bahkan, kami pernah menulis cerita duet. Kami menuliskan cerita-cerita buatan kami di buku tulis kosong. Tapi sayangnya, buku tulis itu hilang entah kemana ๐ padahal buku itu bagaikan harta karun huhu…
Selain KKPK, aku juga gemar membaca serial komik pengetahuan Why? Tapi karena harganya mahal, aku cuma dibelikan satu seri Why? Nah, saking pengennya membaca serial Why? yang lain, tiap pulang kampung aku selalu menginap berhari-hari di rumah saudaraku demi bisa meminjam koleksi Why? kepunyaan tetangga saudaraku itu. Kalau aku udah baca buku Why? aku pasti serius banget dan nggak mau diganggu sampai selesai baca. Gara-gara itu aku pernah bikin saudaraku (sepupu sih, lebih tepatnya) nangis karena ajakan mainnya nggak kurespon.
Iya, sampai segitunya. Hahahaha, konyol banget emang.
KKPK sekarang judulnya udah banyak bener kan ya. tentang masakan juga banyak (saya suka yang tentang masakan) hehe. makasih udah ikutan ramein GA ini mbak ^^
@jiahjava
Jiah al jafara
jiahaljafara32@gmail.com
saya waktu kecil masih minim bacaan. Saya bacanya buku2 lokal, ceritanya sejens mitos, dongeng kaya malin kundang, kancil. Jenis apa yang paling disuka, saya lahap semua sih wong bs baca kalau pinjam di perpus sekolah. Buat beli gak ada uang. Alhamdulillahnya sih gak males baca sampai sekarang
Nama: Rizqa Nurul Hidayanti
Twitter/fb: @nurul_rizqa/ rizqa nurul hidayanti
email: rizqanurulhidayanti@yahoo.co.id
Buku anak yang paling berkesan buatku. Wah… masa kanak-kanakku dipenuhi buku-buku yang keren selain buku aku suka baca majalah anak bobo hehehe. Buku anak yang paling berkesan adalah serial-serial detektif anak-anak seperti trio detektif dan lima sekawan. Dunia masa kecilku penuh bacaan serial detektif ini karena sesungguhnya aku penikmat serial detektif. Hal yang paling aku sukai saat membaca novel detektif adalah petualangan si tokoh. Petualangan mereka di suatu tempat kadang-kadang susah di pikirkan secara nalar dan sering bertanya-tanya, โkok bisa sih mereka jalan-jalan ke tempat ekstrim kayak gini? Kok mereka berani sih? โ dan banyak kejadian-kejadian lagi yang bikin aku bertanya-tanya. Aku salut sama keberanian mereka memecahkan sebuah kasus dengan tubuh mungil mereka. Serial detektif cilik yang menurutku wajib dibaca karena banyak hal positif yang bisa diambil ketika membaca cerita-cerita seperti ini. Hal positifnya adalah tidak takut untuk bermimpi, memiliki keberanian, kerjasama, tanggung jawab. Tapi ada hal negatif pula dari membaca buku serial detektif yaitu karena sangat suka dengan buku anak bisa-bisa anak-anak mempraktekkan hal berbaya dalam novel misalnya menguntit pencuri dan penculik tanpa memberitahukan pada orang dewasa. Karena masa kanak-kanak sangat rentan untuk meniru apa yang dibaca dan dilihat maka orang tua perlu mendampingi ketika membaca novel-novel jenis ini. Secara garis besar novel dengan genre detektif sangat menarik buat anak, apalagi serial trio detektif dan lima sekawan. Kedua novel detektif anak-anak terjemahan ini membuatku berimajinasi tentang tempat-tempat dan kejadian yang menimpa mereka. Tak jarang aku juga ingin merasakan pengalaman seperti mereka, memecahkan sebuah misteri menurutku sangat keren. Aku jadi memiliki pengalaman mereka lewat membaca. Novel-novel detektif tak jarang membuat kita harus berpikir. Kadang kita dibuat bingung, kadan kita dibuat, sedih, kadang dibuat terkejut, kadang dibuat takut. Novel detektif memiliki paket komplit minus cerita romance karena novel untuk anak-anak maka cerita romance untuk anak-anak tak perlu. Yang kusukai dari cerita novel ini adalah persahabatan di antara para tokohnya.
aaaaa … saya dulu baca Enid dan trio detektif di rental buku pas SMP. nyewa novel2 itu pake duit jajan. lumayan seruu ya